Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Padukan Potensi Air, Ketersediaan Lahan, & Dana Desa, Desa Janti Sukses Ajak Ribuan Warga Berdikari

Pengelolaan dana desa untuk pembangunan wisata air yang diberinama Janti Park ini terus dilakukan hingga 2020 dengan total kelolaan dana hampir 1 m

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Padukan Potensi Air, Ketersediaan Lahan, & Dana Desa, Desa Janti Sukses Ajak Ribuan Warga Berdikari
TribunSolo/154
Kolam dengan salju buatan yang menjadi ciri khas Janti Park. Janti Park merangkul semua usia dalam mengembangkan unit usaha, satu di antaranya pemuda pemudi desa yang diajak untuk mengelola perdagangan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kawasan Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, dikenal memiliki potensi air yang melimpah sejak dulu kala.

Sejak tahun 90-an, melimpahnya air tanah permukaan, dimanfaatkan dengan pembuatan kolam ikan untuk pemancingan dan wisata oleh warga setempat.

Namun di tahun kekinian, pemanfaatan potensi air bergeser dari wisata pemancingan dan kuliner menjadi ke wisata rekreasi air dan permainan air.

Hal itu juga yang ditangkap oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Janti Jaya ketika dipasrahi untuk mengelola dana desa di tahun 2018.

“Kami tidak ingin menyaingi usaha warga yang sudah lebih dulu ada, jadi kami buat kolam renang rekreasi, kecil awalnya,” kata Direktur BUMDes Janti Jaya, Danang Joko Wijayanto, ketika berbincang dengan Tribunnews.com, Minggu, 21 April 2024.

Pengelolaan dana desa untuk pembangunan wisata air yang diberinama Janti Park ini terus dilakukan hingga 2020 dengan total kelolaan dana hampir 1 miliar rupiah.

“Tanggal 20 Desember 2020 itu mulai buka dengan satu ciri khas yang waktu itu di Klaten baru kami saja, yakni adanya mesin salju,” terangnya.

Berita Rekomendasi

Dengan modal 17 juta rupiah, BUMDes Janti Jaya membeli mesin salju dari Semarang dan ini yang menjadi titik balik perjalanan Janti Park.

“Mungkin memang jalannya, waktu itu bahasa anak sekarang viral di medsos, jadi mesin salju itu yang menarik banyak sekali pengunjung ke sini,” ujar Danang.

Hal itu dibarengi strategi jitu BUMDes untuk mengoptimalkan ramainya wisatawan.

“Kami langsung bikin lini usaha yakni perdagangan, semua yang jualan di dalam Janti Park itu dibawah BUMDes, yang masak kami libatkan PKK Desa Janti, dan yang tugas karang taruna,” terangnya.

Namun Pandemi Covid-19 juga mempengaruhi berjalannya taman rekreasi Janti Park karena ada beberapa kali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Mulai September 2021, Janti Park sudah mulai bisa beroperasi sesuai dengan harapan.

“Sejak September 2021 sudah ada uang yang bisa dinikmati warga dan sebagian lain kami gunakan untuk pengembangan Janti Park,” cerita Danang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas