Gaet Wisman Royal dari China, Pemerintah Jajaki Kerja Sama dengan Juneyao Airlines
Pada 2023, wisman asal China menjadi turis paling royal dengan pengeluaran sebesar 196,5 miliar dolar AS.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjajaki kerja sama dengan maskapai Juneyao Airlines.
Dalam kunjungannya ke Shanghai kali ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga menjajaki kerja sama dengan Trip.com.
Kerja sama dengan Juneyao Airlines dan Trip.com ini dalam rangka menarik lebih banyak lagi wisatawan mancanegara (wisman) asal China.
Baca juga: Jumlah Wisman ke Indonesia Tembus 1 Juta Kunjungan Maret 2024, Turun Tipis Dari Bulan Sebelumnya
”Kunjungan ke Trip.com dan Juneyao Airlines ini diharapkan dapat memperluas kerja sama yang nantinya dapat menarik kedatangan wisatawan asal China dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata favorit wisman global,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Jumat (28/6/2024).
Menurut catatan Kemenparekraf, wisman asal China lebih menyukai perjalanan yang niche dan customized seperti hiking, camping, diving, golf, dan gastronomy.
Pada 2019, wisatawan outbound China menghabiskan 255 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk outbound tourism.
Pada 2023, wisman asal China menjadi turis paling royal dengan pengeluaran sebesar 196,5 miliar dolar AS.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran wisman asal Amerika Serikat, yaitu 150 miliar dolar AS.
Kemudian, diikuti wisman asal Jerman dengan 112 miliar dolar AS, Inggris 110 miliar dolar AS, dan Prancis dengan 49 miliar dolar AS.
“Dan lebih dari 56 persen wisatawan asal China mudah terpengaruh oleh content destinasi di media,” ujar Sandiaga.
Sandiaga berharap kunjungannya ke Juneyao Airlines bisa meningkatkan frekuensi penerbangan sekaligus membuka rute baru ke kota-kota lain di Indonesia.
Itu agar target 1 juta hingga 1,5 juta kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia pada 2024 bisa tercapai.
"Kami yakin dengan dibukanya kembali penerbangan langsung Juneyao Airlines ke destinasi selain Bali, bisa menjadi stimulus besar bagi wisatawan China yang berkunjung ke destinasi-destinasi Indonesia," pungkas Sandiaga.