Pengusaha Keluhkan Biaya Logistik RI Termahal di ASEAN, Bos Pelindo Buka Suara
Menurut Arif, peran Pelindo dalam biaya logistik sangat kecil. Tugas pihaknya di sini hanya seputar menjaga dan membongkar kontainer dari kapal.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Ia menyebut, Logistic Performance Index (LPI) 2023 memperlihatkan adanya kelemahan yang signifikan dalam performa logistik Indonesia.
"Khususnya dari segi ketepatan waktu, kualitas layanan tracking, dan efisiensi pelayanan internasional," ujar Shinta.
Biaya komponen lainnya yang Indonesia tertinggal dari negara ASEAN lainnya adalah dari sisi biaya dan waktu untuk impor dan ekspor.
Shinta mengatakan, khususnya impor, Indonesia memiliki biaya paling mahal dan waktu paling lama di antara ASEAN-5.
Biaya dan waktu untuk melakukan kegiatan impor di Indonesia sebesar 164 dolar AS dan 106 jam. Sementara itu, rata-rata ASEAN-5 sebesar 104 dolar AS dan 58 jam.
Shinta mengatakan, tingginya biaya-biaya ini menjadi disinsentif bagi Indonesia dalam upaya menjadi bagian dari global value chain dan regional value chain.
"Kita selalu mengatakan Indonesia harus menjadi bagian dari value chain, tapi ini logistik kita menjadi masalah," pungkas Shinta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.