Luhut: Food Estate di Humbang Hasundutan Mampu Panen Bawang dan Cabai Setiap Dua Pekan
Luhut mengatakan, food estate di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara akan mampu melakukan panen setiap dua pekan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, food estate di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara akan mampu melakukan panen setiap dua pekan.
Luhut mencontohkan bawang dan cabai yang bakal bisa dipanen setiap dua pekan.
Dia bilang, hal itu nantinya bisa terjadi karena bibit yang digunakan telah direkayasa menggunakan teknologi genomic/rekayasa genetik.
Baca juga: Keponakan dan Eks Aspri Prabowo Jadi Wamen, Janji Lanjutkan Program Food Estate
Teknologi rekayasa genetik tersebut dilakukan di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH) yang juga terletak di Humbang Hasundutan.
Luhut menyebut teknologi rekayasa genetik ini merupakan hasil kolaborasi antara Beijing Genomic Institute dengan IPB dan BRIN.
"Jadi kemarin ditunjukkan sama saya kentang yang mereka pengen bibitnya itu dibikin uniform dan kemudian yield-nya lebih bagus," kata Luhut dikutip dari unggahan di akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Jumat (19/7/2024).
"Nah, begitu juga dengan cabai bawang nanti itu akan dibikin misalnya setiap dua minggu akan ada yang di-harvest gitu, dipanen," sambungnya.
Luhut mengatakan, teknologi ini memungkinkan petani dapat menikmati nilai tambah yang lebih bagus.
Berkat petani yang mendapat bibit unggul, Luhut menilai mereka juga akan mendapat hasil yang lebih baik lagi.
Daerah-daerah lain juga nantinya akan bisa menikmati bibit yang telah direkayasa genetiknya seperti di food estate Humbang Hasundutan.
Baca juga: Auditor BPK Minta Rp 12 Miliar Tapi Cuma Diguyur Rp 5 Miliar Terkait Food Estate WTP di Kementan
"Nanti kerja sama dengan berbagai universitas yang sedang kita rancang dengan Kemendikbudristek akan ada nanti kita genome dari daerah-daerah juga," ujar Luhut.
"Mulai hasilnya kita akan lihat bulan-bulan Mei tahun depan sudah mulai ada genome hasil untuk kentang, bawang, dan sebagainya," lanjutnya.