Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

KKP: Indonesia Pangkas Impor Ikan, Produk Lokal Berhasil Tingkatkan Daya Saing

Staf Ahli Menteri Kelautan Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP Hendra Yusran Siry mengatakan, penurunan ini merupakan kabar baik bagi industri

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in KKP: Indonesia Pangkas Impor Ikan, Produk Lokal Berhasil Tingkatkan Daya Saing
Yonathan
Staf Ahli Menteri Kelautan Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP Hendra Yusran Siry di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2024). 

Laporan Wartawan Magang Tribunnews.com, Yonathan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan penurunan impor produk perikanan yang signifikan pada semester pertama tahun 2024, seiring dengan meningkatnya substitusi produk perikanan lokal. 

Staf Ahli Menteri Kelautan Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP Hendra Yusran Siry mengatakan, penurunan ini merupakan kabar baik bagi industri perikanan Indonesia.

"Nilai impor kita turun, menunjukkan bahwa kita mulai banyak substitusi dengan produk dalam negeri," ujar Hendra di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2024).

Baca juga: RI Ingin Dorong Ekspor ke Rusia, Kemendag Andalkan Keberadaan Perwakilan Perdagangan

Hendra berujar, hal tersebut menjadi langkah positif untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada produk impor dan meningkatkan daya saing produk lokal.

Meski demikian, Hendra mencatat bahwa beberapa komoditas masih harus diimpor karena keterbatasan produksi lokal. 

"Ada komoditas seperti salmon yang memang belum bisa digantikan oleh produk lokal kita. Namun, kami terus berupaya untuk mengembangkan sektor perikanan kita agar lebih mandiri," tambah Hendra.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, ekspor produk perikanan Indonesia juga mengalami kenaikan meskipun tipis, hanya 1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

"Amerika Serikat tetap menjadi pasar terbesar kita, meskipun ada sedikit penurunan," kata Hendra.

Hendra menambahkan bahwa nilai ekspor ke AS mencapai USD 889 juta. Di sisi lain, ekspor ke Tiongkok dan ASEAN justru mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 9 persen dan 16,5%, dengan nilai USD 556 juta dan USD 353 juta.

Hendra juga menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan ekspor, terutama hambatan non-tarif di beberapa negara tujuan. 

"Kami menghadapi hambatan non-tarif, terutama di pasar Eropa dan Amerika. KKP berkomitmen untuk meningkatkan diplomasi ekonomi dan keamanan pangan untuk memastikan produk kita dapat bersaing di pasar global," imbuh Hendra.


Data KKP mencatat bahwa impor salmon turun menjadi USD 36,65 juta, mengalami penurunan 7,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Impor makarel, yang banyak digunakan dalam industri makanan olahan, mengalami penurunan drastis hingga 63,8%, dengan nilai USD 30,13 juta. Selain itu, impor rajungan dan tepung ikan masing-masing turun 21,6% dan 29,6%, menjadi USD 24,58 juta dan USD 21,83 juta.

Ke depan, KKP akan terus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan produk perikanan Indonesia dapat memenuhi standar internasional dan memperluas pangsa pasar di tingkat global. 

"Kita terus berupaya mengatasi hambatan ekspor dan memaksimalkan potensi produk perikanan kita," ungkap Hendra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas