TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan platform Padigital dalam penyediaan solusi pertanian lewat ekosistem close loop di Indonesia akan dikembangkan pula di Malaysia melalui kerjasama dengan Malaysia BAV Sdn Bhd. melalui pembentukan Padigital Sdn Bhd (Padigital Malaysia).

CEO & Co-Founder Padigital Pamrihadi Wiraryo mengatakan, kehadiran platformnya membuat masyarakat di beberapa daerah Indonesia dapat membeli beras dengan harga yang sangat terjangkau, sekitar 20 sampai 30 persen lebih rencah dari harga pasar.

Hal ini dimungkinkan karena platformnya dapat menghubungkan petani budidaya dengan investor yang melakukan pembiayaan dengan pola kemitraan dan bagi hasil, seperti layaknya pembiayaan pertanian dengan model syariah.

Baca juga: Wamentan Sudaryono: Sektor Pertanian Bergelimang Rupiah dan Dolar

CEO BAV Sdn Bhd, Noor Shazreena Ishak bilang, lewat sinergi ini perusahaannya akan dapat mengoperasikan platform Padigital di wilayah Malaysia dan menurutnya model bisnis syariah sangat cocok dan bisa diterapkan di Malaysia.

Patrick M.A Director International Partnership Padigital mengatakan sampai dengan saat ini sudah ada beberapa calon investor di beberapa negara yang tertarik untuk bekerjasama dengan Padigital untuk dapat mengoperasikan Digital Platform Agriculture ini di negaranya.

"Mereka sangat terkesan karena adanya platform tersebut memungkinkan seluruh stake holder akan mendapatkan manfaat sesuai dengan porsinya masing-masing," kata Patrick.

Platform Padigital selama ini menghubungkan seluruh pemangku kepentingan di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Dengan platform ini petani bersemangat melakukan budidaya tanpa mengkhawatirkan biaya budidaya, resiko gagal panen, serta penyerapan hasil panennya.

Ini karena tujuan dari sistem ini adalah memciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi di bidang pertanian dan ketahanan pangan.

Dengan platform ini, rantai pasokan menjadi lebih sederhana sehingga dapat menciptakan harga yang lebih murah di Tingkat konsumen akhir.

Padigital mengklaim platformnya membuat harga bahan pokok lebih terjangkau bagi masyarakat sekitar 20 hingga 30 persen lebih rendah dibandingkan harga acuan, dan mampu meningkatkan pendapatan petani, melalui kerjasama yang saling menguntungkan antara investor dan farm management.