Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Semester I 2024 Laba BTPN Syariah Anjlok, Pembiayaan Juga Melempem

Beban cadangan kerugian penurunan nilai naik 6 persen menjadi Rp 723 miliar. Beban karyawan juga meningkat 10 persen menjadi Rp 710 miliar.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Semester I 2024 Laba BTPN Syariah Anjlok, Pembiayaan Juga Melempem
Kontan/Carolus Agus Waluyo
Ilustrasi. BTPN Syariah mencatat oustanding pembiayaan Rp 10,44 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun 2024, turun 14 persen dibandingkan periode enam bulan pertama di 2023 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk baru saja merilis laporan keuangan posisi 30 Juni 2024. Laporan keuangan tersebut menunjukkan tanda-tanda kinerja BTPN Syariah mulai melempem, mulai dari penurunan pembiayaan hingga koreksi yang signifikan pada perolehan laba bersih.

BTPN Syariah mencatat oustanding pembiayaan Rp 10,44 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun 2024, turun 14 persen dibandingkan periode enam bulan pertama di 2023. Portofolio pembiayaan didominasi pembiayaan berbasis piutang dengan akad murabahah sebesar Rp 10,23 triliun, turun 15 persen secara tahunan.




Penurunan pembiayaan berimplikasi pada penurunan pendapatan. BTPN Syariah mencatat pendapatan dari penyaluran dana mencapai Rp 2,73 triliun, turun 3 persen secara tahunan.

Di sisi lain, beban penyaluran dana naik 9 persen menjadi Rp 256 miliar. Alhasil, pendapatan penyaluran dana bersih di Juni 2024 mencapai Rp 2,48 triliun atau turun 4 persen dibandingkan posisi Juni 2023.

Baca juga: Laba Semester I 2024 BTPN Syariah Rp 552 Miliar, Anjlok 26 Persen

Pada pos beban operasional, beban cadangan kerugian penurunan nilai naik 6 persen menjadi Rp 723 miliar. Beban karyawan juga meningkat 10 persen menjadi Rp 710 miliar.

Kenaikan pada dua pos tersebut turut membuat laba BTPN Syariah tergerus. Di Juni 2024, laba bersih BTPN Syariah anjlok 27 persen menjadi Rp 552 miliar.

BERITA TERKAIT

Menurut keterangan resmi BTPN Syariah, perseroan memang selektif dalam menyalurkan pembiayaan sepanjang semester pertama 2024. 

Direktur Utama BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan kinerja BTPN Syariah tetap terjaga terlihat dari rasio-rasio keuangan yang sehat.

“Kami bersyukur bahwa selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian bisa menjaga kinerja bank saat ini, yang lebih dari satu dekade kami bangun,” ujarnya dalam siaran pers.

Harga saham BTPN Syariah ditutup di level 1.140 pada 31 Juli 2024, turun 35,24 persen sejak awal tahun atau year to date, menurut data RTI. Harga saham BTPN Syariah juga telah mendekati level 975 atau harga perdana saat IPO pada 8 Mei 2018 lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas