Batik Air Buka Penerbangan dari Kuala Lumpur ke Empat Kota di Indonesia
Rute-rute baru ini dirancang untuk memperluas aksesibilitas bagi wisatawan dan memperkuat konektivitas antar kedua negara.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batik Air membuka rute penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke empat kota Indonesia, yakni Lombok, Surabaya, Pekanbaru, dan Padang.
Batik Air akan mengoperasikan 14 penerbangan mingguan ke Surabaya, empat penerbangan mingguan ke Lombok, dan masing-masing tujuh penerbangan mingguan ke Pekanbaru dan Padang.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, rute-rute baru ini dirancang untuk memperluas aksesibilitas bagi wisatawan dan memperkuat konektivitas antar kedua negara.
Baca juga: Pemerintah Diminta Turut Jatuhi Sanksi Tegas ke Maskapai Batik Air Buntut Pilot-Kopilot Tertidur
"Kami menyambut baik komitmen Batik Air untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan terjangkau dengan membuka rute-rute baru dari Kuala Lumpur ke destinasi lain di Indonesia,” kata Sandiaga dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (3/8/2024).
Wisatawan sudah bisa memulai perjalanan ke pulau Lombok sejak 31 Juli 2024.
Lalu, diikuti dengan rute perdana ke kota Surabaya pada 1 Agustus 2024.
Selain itu, penerbangan ke kota Pekanbaru dan kota Padang baru akan dimulai pada 10 Agustus 2024.
"Tentunya rute-rute baru ini akan secara signifikan meningkatkan konektivitas antara Malaysia dan Indonesia, memberikan wisatawan lebih banyak pilihan untuk menjelajahi beragam atraksi Indonesia," ujar Sandiaga.
Penyambutan wisman asal Malaysia dilakukan pada saat penerbangan perdana Batik Air rute Kuala Lumpur ke Surabaya.
Dalam acara penyambutan wisman, Kemenparekraf diwakili oleh Ketua Tim Pemasaran Pariwisata untuk pasar Asean Kemenparekraf Deni Priadi.
Deni mengatakan, dibukanya beberapa rute penerbangan Batik Air dari Kuala Lumpur diharapkan dapat makin mempermudah akses warga Malaysia berkunjung ke Indonesia, khususnya ke berbagai daerah beyond Bali.
"Hal ini diharapkan dapat semakin mendorong peningkatan jumlah wisman dari Malaysia ke Indonesia di semester kedua tahun 2024,” ucap Deni.