Jokowi Tak Minum Langsung Air dari Keran di IKN, Ini Penjelasan Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum diizinkan meminum langsung air dari keran di IKN
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum diizinkan meminum langsung air dari keran di Ibu Kota Nusantara (IKN) saat Kepala Negara berkantor di situ selama beberapa hari kemarin.
Basuki mengatakan, saat itu kualitas air yang ada di Istana Negara IKN belum dicek, sehingga Jokowi belum diperbolehkan minumnya.
"Saat itu belum boleh. Kualitasnya saya belum cek," katanya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Sabtu (3/8/2024).
Baca juga: Bakal Diuji Coba Presiden Jokowi Pekan Besok, Halte Kereta Tanpa Rel di IKN Sedang Dibangun
Basuki sendiri sudah meminum langsung air minum dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA). Momen ini terekam dalam unggahan Kementerian PUPR di Instagram resminya.
"Kalau lihat yang di Instagramnya PU, itu saya minum di IPA-nya, belum didistribusikan. ," ujarnya.
Air minum dari IPA itu sudah diperiksa balai teknik air minum Kementerian PUPR. Jadi, ia berani mencobanya.
Basuki yang juga tengah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita IKN itu juga menjelaskan bahwa air dari IPA ke reservoir itu dialirkan oleh pipa sepanjang 16 kilometer, lalu dari reservoir dialirkan ke persil-persil melalui pipa sepanjang 22 km.
Sebelumnya, Basuki mengatakan air bersih untuk minum di IKN sudah dilakukan pengetesan sebanyak 3 kali.
Saat ini, air sudah sampai ke lingkungan istana di IKN.
Baca juga: 4 Perusahaan Swasta Bakal Groundbreaking di IKN, Ada BCA Hingga Perusahaan Milik Sukanto Tanoto
"Sudah sampai ke lingkungan Sekretaris Negara (Setneg) termasuk Istana Garuda dan Istana Presiden," kata Basuki di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Basuki sudah meminum air di sana, yang mana airnya merupakan hasil dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA).
"Jadi kualitas air sebagai hasil IPA sudah standar, bahkan insyaAllah lebih baik dari air minum kemasan. Cuma nanti itu dari pipa, 16 km ke resevoir, kemudian 22 km didistribusikan ke persil-persil. Nah ini nanti setiap persil harus dites air minumnya, atau kualitas airnya, mungkin berubah dari IPA sampai persil," kata Basuki.
Rencananya, Basuki akan meminta pihak terkait untuk mengecek soal air minum yang ada di pipa persil tersebut.
"Kemarin baru dicek internal dari balai teknik air minum PU. Nanti kalau untuk kebutuhan umum saya minta Sucofindo yang mengecek sehingga semuanya akan siap pada tanggal 17 Agustus insyaallah bisa," pungkasnya.