Ramai-ramai Maskapai Asing Buka Rute Penerbangan Langsung ke Indonesia, Berikut Daftarnya
Emirates akan mengoperasikan dua armada pesawat Airbus A380 yang melayani 14 kali penerbangan per pekan ke Bali.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Lalu, rute Phuket - Denpasar mulai 10 Agustus 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan; Cairns - Denpasar mulai 15 Agustus 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan; Kota Kinabalu - Manado mulai 1 September 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan; serta Kuala Lumpur - Labuan Bajo mulai 2 September 2024 dengan jadwal tiga kali sepekan.
Sementara, Starlux yang merupakan maskapai penerbangan full service baru asal Taiwan akan membuka rute baru Taipei - Jakarta mulai 1 September 2024. Rencana penerbangan akan dilakukan sebanyak lima kali dalam satu pekan.
Terakhir adalah China Southern Airlines. Salah satu maskapai utama Tiongkok ini direncanakan membuka kembali rute Shenzhen – Denpasar mulai 19 Agustus 2024, dengan jadwal tujuh kali sepekan.
Tentunya, penambahan rute penerbangan ini diharapkan bisa mengakomodir peningkatan jumlah kunjungan wisman dan menunjang pergerakan wisatawan nusantara dan wisatawan nasional.
Terlebih, berdasarkan data global distribution system (GDS) Amadeus, saat ini Indonesia telah menjadi salah salah satu destinasi wisata pilihan wisman.
Hal ini terlihat dari data, berdasarkan GDS Amadeus, jumlah pencarian travel date dengan kata kunci Indonesia yang mencapai angka 689 juta (per 5 Agustus 2024). Kemudian, dari angka book return travel date (per 5 Agustus 2024), ada 1,33 juta booked travel date ke Indonesia. Dari angka-angka tersebut diketahui bahwa rasio searching-booking by travel date (per 5 Agustus 2024) adalah 0,193 persen booking atau 0,193 booking dalam 100 searching.
"Data GDS Amadeus menunjukkan adanya potensi 687 atau sekitar 99,81 persen searching yang dapat dipenetrasi dan distimulus untuk melakukan transaksi booking," tuturnya.
"Dari data pencarian tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia sudah mulai menjadi top of mind wisatawan mancanegara (wisman). Namun, tentunya masih perlu diupayakan berbagai kebijakan yang memudahkan wisman untuk datang ke Indonesia, serta promosi dan pemasaran yang lebih agresif," sambung Nia.