Ariston Ramaikan Bisnis AC Residensial di Indonesia
Menggarap pasar AC di Indonesia puhaknya sejak hampir setahun ini membangun dulu jaringan after sales, selain jaringan penjualan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ariston kini merambah lini bisnis baru, yakni pendingin ruangan (AC) untuk segmen residensial di Indonesia setelah selama ini memiliki pasar yang kuat di bisnis pemanas air.
Perusahaan ini memperkenalkan lini produk AC baru Kios Series di pameran bangunan interior dan eksterior Indonesia IndoBuildTech (IBT) 2024 yang berlangsung di ICE BSD Tangerang, Kamis, 8 Agustus 2024.
"Target kita ke segmen residensial dan secara bertahap ke depannya kita akan garap juga segmen project, Untuk seluruh lini produk AC ini kita bidik segmen menengah atas," ungkap David Carlowee, Marketing & Ecommerce Director Ariston Indonesia.
Kios Series diproduksi dalam kapasitas 1/2 PK, 1 PK, 1.5 PK dan 2 PK dengan fitur Eco Mode Function untuk
meminimalkan konsumsi energi.
Fitur lainnya adalah Cleaning Reminder yang secara otomatis mendeteksi ketika filter tidak berfungsi optimal dan memberi tahu pengguna, fitur Super Hygiene with 6-in-1 Healthy Filter dengan 6 filter penyaring yang dapat memastikan udara yang dikeluarkan lebih bersih.
Serta, fitur Smart & 4D Swing untuk memberikan pendinginan denga aliran udara sejuk yang lembut dengan mendistribusikannya secara merata. Dilengkapi pula dengan Fireproof Electric Control Box yang menjamin keselamatan pengguna.
Pihaknya memberikan warranty untuk kompresor 5 tahun serta parts dan jasa 1 tahun.
Baca juga: Water Heater Diprediksi akan Jadi Kebutuhan Dasar Seperti AC, Ariston Klaim 70 Persen Market Share
Dia menuturkan, persaingan di dunia AC saat ini kian maju dan pasar AC di Indonesia sudah mature. "Teknologi yang kita sematkan ini benar-benar yang dibutuhkan masyarakat Indonesia," ujarnya.
David juga menjelaskan, untuk menggarap pasar AC di Indonesia puhaknya sejak hampir setahun ini membangun dulu jaringan after sales, selain jaringan penjualan.
"Memasarkan produk AC dengan persaingan yang sangat ketat di Indonesia membutuhkan dukungan after sales yang baik, dan hampir setahun ini kita kembangkan jaringan after sales AC ini," ungkap David.
Di bisnis AC, perusahaannya mengusung visi Sustainable Comfort for Everyone yang diwujudkan tidak hanya pada produk tapi juga proses produksi yang harus sesuai dengan standar lingkungan, durabilitas serta material yang digunakan.
"Tantangan di Indonesia, kondisi cuaca yang sangat beragam, kualitas udara di Indonesia juga berbeda-beda. Di daerah yang dekat dengan perairan potensi karatnya sangat tinggi. Maka itu kita memproduksi AC yang lebih tahan karat dan proses penggantian komponen lebih lama yang berarti pula beban bumi untuk mendaur ulang menjadi lebih ringan," bebernya.
Meski diakui kompetisi di pasar AC sangat ketat di Indonesia, pihaknya melihat peluang pasar masih tetap besar termasuk di kawasan perkotaan karena didukung oleh pertumbuhan permintaan properti baru.