Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi Siapkan Prabowo-Gibran Strategi Kebijakan Jangka Pendek dan Menengah, Ini Isinya

Ruang fiskal perlu disediakan untuk mengantisipasi ketidakpastian dan mendukung keberlanjutan pembangunan dalam transisi peralihan pemerintahan.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Jokowi Siapkan Prabowo-Gibran Strategi Kebijakan Jangka Pendek dan Menengah, Ini Isinya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2024). Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara menyampaikan pidato yang memuat laporan kinerja lembaga-lembaga negara selama setahun terakhir. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan strategi jangka pendek dan menengah untuk pemerintahan Prabowo-Gibran.

Masing-masing dari strategi itu memiliki tujuan yang berbeda.

Ia mulanya menjelaskan bahwa arsitektur APBN 2025 adalah pilar penting untuk menjaga keberlanjutan melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan dari pemerintah sekarang ke pemerintah yang akan datang.

"APBN 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Jokowi saat berpidato tentang RUU APBN Tahun Anggaran 2025 Beserta Nota Keuangan, Jumat (16/8/2024).

Baca juga: Jokowi Bacakan Belanja Negara dalam APBN 2025 Rp 3.613,1 Triliun, Anggaran Pendidikan Capai Rp 722 T

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut reformasi struktural harus dilanjutkan; kebijakan fiskal yang sehat dan kredibel harus dijaga; serta kolaborasi kebijakan fiskal, moneter, dan keuangan harus ditingkatkan.

Dia bilang, desain belanja dan pendapatan serta pembiayaan perlu dirancang secara fleksibel.

BERITA TERKAIT

Ruang fiskal perlu disediakan untuk mengantisipasi ketidakpastian dan mendukung keberlanjutan pembangunan dalam transisi peralihan pemerintahan.

Kebijakan Jangka Pendek

Dalam hal ini, fokusnya pada akselerasi pertumbuhan ekonomi, menguatkan kesejahteraan, dan pemerataan antar daerah.

Pertama, program Makan Bergizi Gratis (MBG).

MBG diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah.

"MBG akan dilakukan secara bertahap, diselaraskan dengan kesiapan teknis dan kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel," ucap Jokowi.

Kedua, program percepatan renovasi sekolah untuk meningkatkan akses, kualitas, serta link and match pendidikan dengan dunia usaha.

Selain itu, pembangunan sekolah unggulan dan ekosistem pendidikan yang kondusif juga akan dikembangkan.

Lalu, untuk mendorong produktivitas, menjaga pasokan, dan keterjangkauan harga pangan, diperlukan penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi.

Adapun untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, diperlukan peningkatan pembiayaan rumah murah untuk rakyat dan peningkatan permodalan bagi UMKM.

Strategi Jangka Menengah

Sementara itu, strategi jangka menengah diarahkan untuk mengakselerasi transformasi ekonomi menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Strategi jangka menengah memiliki delapan poin.

Pertama, mewujudkan SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui pendidikan bermutu; makan bergizi gratis; renovasi sekolah; kesehatan berkualitas; dan perlindungan sosial.

Kedua, penguatan hilirisasi dan transformasi hijau.

Dari situ, diharapkan bisa meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, rendah emisi, dan berorientasi ekspor.

Ketiga, meningkatkan inklusivitas dan berkeadilan, guna mewujudkan kesejahteraan yang merata untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur sebagai pendukung transformasi ekonomi.

Pembangunan infrastruktur dikhususkan pada bidang pendidikan, pangan, energi, dan konektivitas.

Kelima, pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi.

Keenam, peningkatan ekonomi kreatif dan kewirausahaan melalui pemberdayaan dan peningkatan akses permodalan bagi UMKM.

Ketujuh, penguatan perrtahanan dan keamanan serta kemandirian pangan dan energi.

Kedelapan, penguatan nasionalisme, demokrasi, serta penghormatan dan penegakan hak asasi manusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas