Memanen Manfaat dari Energi Surya di Atap Pasar
Pasar Gedhe Klaten dilengkapi dengan PLTS atap yang difungsikan untuk menyokong sebagian kebutuhan listrik yang dimanfaatkan pedagang dan pembeli.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Whiesa Daniswara
"Selama setahun penggunaan PLTS, hampir tidak pernah ada kendala, semoga jangan sampai ada," ungkap Sarwono.
Manfaat untuk Semua
Penggunaan dan pemanfaatan PLTS atap Pasar Gedhe rupanya mendapat respons positif dari sejumlah pedagang pasar.
Tiwik (41), misalkan. Pedagang bumbu dapur itu sangat terbantu dengan aliran listrik bersumber cahaya matahari tersebut.
Ia tak perlu sungkan menyalakan lampu sepanjang hari agar kiosnya terlihat terang. Ia pun bebas menggunakan segala jenis peralatan elektronik di sini.
"Dulu saat masih jualan di pasar darurat, saya harus ikut iuran untuk membeli token listrik. Sekarang sudah tidak perlu lagi, karena listriknya sudah disediakan dari pihak pasar," ujar warga Desa Danguran, Klaten itu.
Hal serupa juga disampaikan pedagang peralatan rumah tangga, Sukiyem (63).
Warga Desa Senden, Kecamatan Ngawen ini tak perlu lagi nebeng listrik seperti yang dilakukannya saat masih berjualan di pasar darurat.
Selain itu, dengan penerangan lampu yang begitu maksimal, membuat penampilan Pasar Gedhe Klaten tampak lebih terang dan bersih.
"Apalagi ada eskalator, wis jan pasar-e ketok koyo mol (pasarnya terlihat seperti mal)," ujar wanita yang telah berjualan selama 50 tahun ini.
Sementara itu, Lurah Pasar Gedhe, Purwadi membeberkan, ada sekira 300 pedagang di Pasar Gedhe yang menikmati aliran listrik dari PLTS.
Mereka adalah penjual pakaian, sayur, sembako, peralatan rumah tangga, oleh-oleh, hingga kuliner.
Ke-300 pedagang tersebut menempati sejumlah kios di gedung A dan gedung B yang terdiri dari tiga lantai.
Menurut dia, sistem penerangan di Pasar Gedhe menjadi jauh lebih maksimal sejak memakai PLTS.
"Dulu sebelum direnovasi, tidak semua lampu pasar dihidupkan. Sekarang semua lampu di pasar dapat menyala sepanjang hari dan tidak masalah, karena kita pakai PLTS," ujar Purwadi.