Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Produk Hortikultura Terjun Bebas, KSP Sentil Kinerja Kementan: Petani Sampai Buang Panenan

rata-rata nasional harga bawang merah dibanderol sebesar Rp 28.600 per kg pada 16 Agustus 2024.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Produk Hortikultura Terjun Bebas, KSP Sentil Kinerja Kementan: Petani Sampai Buang Panenan
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Pekerja membersihkan bawang merah dari batangnya, di Desa Kemurang Kulon, Brebes, Jawa Barat, Selasa (9/8/2011). (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian Edy Priyono mengungkapkan, harga bawang merah sedang turun. Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (19/8/2024).

Menurut data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, rata-rata nasional harga bawang merah dibanderol sebesar Rp 28.600 per kg pada 16 Agustus 2024.

Harga tersebut sudah jauh di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP), baik yang batas atas sebesar Rp 41.500 per kg maupun batas bawah sebesar Rp 36.500 per kg.

Penurunan harga produk hortikultura ternyata juga tidak hanya terjadi pada bawang merah.

Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Direktur Sayuran & Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Muhammad Idil Fitri, Edy mengungkap hal tersebut.

"Ini penting untuk Pak Idil dari Kementan. Ternyata ini tidak hanya terjadi di bawang merah ya. Fenomena harga jatuh ini juga terjadi di produk hortikultur lain," katanya.

BERITA TERKAIT

Ia mencontohkan wortel. Sekitar dua pekan lalu, Edy mendapat aduan dari petani wortel di Kabupaten Karo.

Pengaduan itu kemudian pihaknya tindaklanjuti dengan mengadakan dialog yang melibatkan Kementan dan Kementerian Perdagangan.

Dari hasil dialog tersebut, terungkap fakta bahwa untuk produk hortikultura, sedang terjadi fluktuasi harga yang tinggi. "jadi ini memang ada persoalan di dalam produk hortikultura yang memang fluktuasi harganya tuh demikian tinggi," ujar Edy.

Baca juga: Harga Bawang Merah Anjlok 40 Persen Lebih, Pemerintah Ungkap Penyebabnya

"Bahkan kalau baca di media, ada sebagian kecil petani yang sampai membuang-buang produknya gitu," lanjutnya. Edy menjelaskan, penyebab harga wortel ini turun karena pasokan yang berlebih.

Biasanya, kebutuhan wortel dalam negeri sekitar 300 ribu ton per tahun, tetapi produksi pada tahun ini mencapai 600 ribu ton. Mekanisme pasar membuat harga wortel jatuh.

Soal komoditi bawang merah, Edy menyarankan agar di daerah-daerah dikembangkan industri pengolahan.

Contohnya seperti yang dilakukan di Brebes, di mana di situ bawang merah dijual tidak hanya dalam bentuk segar, tetapi juga olahan.

Edy mengatakan itu sangat bagus kalau dikembangkan di daerah-daerah lain. Jika dijual dalam bentuk olahan, selain harganya lebih tinggi, ia mengatakan nilai tambah yang dinikmati lebih tinggi.

Selain itu, umur penyimpanan dari olahan bawang merah tersebut bisa lebih lama.

"Sehingga nanti ketika terjadi panen raya, ini tidak terlalu jatuh harganya. Saya kira kita bisa kembangkan untuk menjadi langkah jangka menengah dan jangka panjang gitu ya," pungkas Edy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas