Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pakar Ungkap Tiga Faktor Agar Bisa Bersaing di Bisnis Waralaba, Inovasi Apa yang Mesti Dilakukan?

Rofian Akbar yang dikenal sebagai Franchise Expert Indonesia, setidaknya ada tiga faktor dan kategori harus dimiliki pemilik bisnis menjadi brand kuat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pakar Ungkap Tiga Faktor Agar Bisa Bersaing di Bisnis Waralaba, Inovasi Apa yang Mesti Dilakukan?
HO
Suasana dalam Pameran franchise, lisensi, dan kemitraan, International Franchise, Licenseand Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2024 yang berlangsung pada 16 Agustus 2024 hingga 18 Agustus 2024 kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM - Bisnis waralaba di Indonesia memiliki potensi cuan yang besar sekaligus tantangan yang tidak mudah ditaklukkan.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, jumlah pertumbuhan waralaba pada 2024 ini naik sekitar 5 persen dari tahun sebelumnya.

Datanya, jenis usaha yang banyak diwaralabakan antara lain, Food and Beverage sebanyak 47,92 persen, Ritel 15,28 persen, Jasa Pendidikan non-formal 10,42 persen, Laundry 6,25 persen, dan jenis usaha lainnya.

Baca juga: AFI Minta Pengusaha Jangan Asal Bikin Usaha Franchise

Merujuk pada data tersebut, guna bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif, dibutuhkan beberapa strategi untuk menjadikan brand franchise dan business opportunity yang kuat di kategorinya masing-masing.

Menurut Rofian Akbar yang dikenal sebagai Franchise Expert Indonesia, setidaknya ada tiga faktor dan kategori harus dimiliki pemilik bisnis untuk menjadi brand yang kuat.

"Ketiganya adalah, pertama menguasai pasar (Market Leader), kedua Innovative, ketiga brand popular," kata Rofian, dikutip Senin (19/8/2024).

Menurutnya, untuk menguasai pasar atau menjadi market leader, pemilik bisnis harus memahami strategi tentang branding, strategi tentang produk dan strategi pengembangan sistem franchise.

BERITA TERKAIT

"Strategi branding itu kaitannya dengan bagaimana membuat sebuah merek waralaba kuat, strategi produk mengenai bagaimana produk itu disukai oleh major segmen, sedangkan strategi pengembangan sistem terkait bagaimana sistem sebuah bisnis itu bisa provent dan standar," jelasnya Rofian yang juga pemimpin majalah franchise.

Rofian menjelaskan, faktor innovative (berinovasi) dapat diartikan kalau pemilik bisnis harus memiliki konsep bisnis yang unggul dan inovatif, sehingga mampu bersaing dalam situasi dan kondisi apapun serta memiliki keunggulan dari sisi produk maupun jasa yang
ditawarkan dan branding yang baik.

Baca juga: Meriahkan HUT RI ke-79, BSI Gelar UMKM Festival

"Merek yang inovatif itu sangat potensial untuk dikembangkan secara lebih luas ke seluruh pelosok Indonesia. Layak untuk dijadikan pilihan investasi," tegas Rofian

Selanjutnya, untuk menjadi merek terkuat menurut Rofian pemilik bisnis harus memiliki brand popular.

Untuk mewujudkannya, pemilik bisnis harus semaksimal mungkin memanfaatkan aneka platform digital untuk mendongkrak brandnya.

“Atau dengan kata lain harus melakukan aktifitas brand campaign guna meraih popularitas,” kata Akbar lagi.

Pemanfaatan Media Sosial

Dia menambahkan, ketersediaan media sosial bisa menjadi sarana brand campaign yang optimal untuk mengkomunikasikan merek bisnis ke khalayak luas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas