Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ada Ancaman Megathrust, Basuki Sebut Bangunan Tinggi di Jakarta dan Jalan Tol Tahan Gempa

Basuki Hadimuljono mengatakan, bangunan tinggi di Jakarta dan sejumlah infrastruktur yang dibangun sudah mengantipasi risiko jika terjadi gempa bumi.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ada Ancaman Megathrust, Basuki Sebut Bangunan Tinggi di Jakarta dan Jalan Tol Tahan Gempa
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, bangunan tinggi di Jakarta dan sejumlah infrastruktur yang dibangun sudah mengantipasi risiko buruk jika terjadi gempa bumi.

Menurut Basuki, gedung tinggi di Jakarta dan infrastruktur jalan tol dibangun tahan gempa hingga seribu tahun.

Pernyataan ini dia sampaikan menanggapi pernyataan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

"Kalau megathrust, itu kita kan bangunan-bangunan yang sudah dibangun, apalagi tol, bangunan tinggi di Jakarta, itu pasti sudah dengan hitungan tahan gempa seribu tahunan," katanya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Kamis (22/8/2024).

Basuki mengatakan, bangunan yang ada telah dibangun dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). "Ini dibangun sekarang dengan SNI. Nah tergantung nanti kita enggak tahu megathrust berapa kekuatannya," ujar Basuki.

Dalam keterangan, BMKG menyatakan ada kekhawatiran dari ilmuwan Indonesia terhadap Megathrust Selat Sunda M 8.7 dan Megathrust Mentawai-Suberut M 8.9.

Berita Rekomendasi

Dua megathrust tersebut sudah lama tidak melepaskan energi besarnya. Gempa jenis ini merupakan gempa bumi yang berasal dari zona megathrust.

Jika didasarkan kata, "Mega" itu artinya besar, sedangkan kata "Thrust" itu artinya sesar sungkup. Letaknya berada di perbatasan pertemuan continental crust (kerak benua) dan oceanic crust (kerak samudra).

Berdasarkan hasil kajian para pakar gempa bumi, zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa disebut sebagai zona megathrust.

Baca juga: 3 Tahap Mitigasi Bencana untuk Hadapi Gempa Bumi Megathrust, dari Pra sampai Pasca

Gempa bumi pada lajur atau zona megathrust disebut juga gempa bumi interplate. Zona megathrust juga kerap dipakai untuk menjelaskan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.

Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.

Baca juga: Gempa Bumi Besar M 7,5 Guncang Taiwan, Terkuat Dalam 25 Tahun Terakhir

Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting).

Permodelan dari para ilmuwan Indonesia dan BMKG menunjukkan adanya potensi gempa besar pada dua zona megathrust tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas