Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku telah selektif untuk memberikan izin pengembangan kawasan industri.

Menurut Agus, langkah tersebut sebagai bentuk mitigasi terhadap bencana, jika suatu waktu terjadi melanda Indonesia. Hal ini, disebut Agus, merupakan bentuk perlindungan kepada pelaku industri. Ditambah, BMKG melihat adanya potensi gempa Megathrust.

Meski begitu, kata Agus, tidak ada kawasan yang 100 persen aman. Namun, langkah ini diyakini bisa meminimalisir dampak gempa terhadap sektor industri.

Baca juga: Wondr by BNI Raih 2 Juta Unduhan sejak Peluncuran, Siap Jadi Game Changer bagi Industri Perbankan!

"Walau belum tentu 100 persen tepat, tapi kami anggap kawasan tersebut itu relatif aman ketika kita berikan izin untuk pengembangan kawasan industri," ucap Agus di DPR, Jakarta, dikutip Selasa (27/8/2024).

Agus menerangkan, pihaknya amat sangat selektif menetapkan kawasan-kawasan untuk dijadikan wilayah industri tertentu. Kemenperin akan memastikan bahwa kawasan perizinan itu sudah sesuai dari perkiraan kemungkinan terjadinya bencana.

Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, para ilmuwan melihat bahwa gempa besar ini hanya tinggal menunggu waktu.

"Potensi seismic gap di megathrust Selat Sunda diperkirakan mencapai magnitudo 8,7, sedangkan di Mentawai-Siberut mencapai magnitudo 8,9," tuturnya di Jakarta, Senin (19/8/2024) lalu.

Daryono menyampaikan, bahwa megathrust adalah zona pertemuan antara lempeng tektonik bumi yang memiliki potensi untuk memicu gempa besar dan tsunami.

Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Tahun 2017 dari Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGen), Indonesia dikelilingi oleh 13 megathrust, termasuk segmen Selat Sunda yang sebagian terletak di selatan Jawa-Bali, serta zona Mentawai-Siberut di barat Sumatera.