Bulog Imbau Orang Kaya Tidak Beli Beras SPHP: Ini Buat Masyarakat Berpendapatan Menengah Bawah
Bulog diimbau orang kaya untuk membeli beras komersial milik Bulog yang harganya lebih tinggi atau dengan kata lain lebih mahal.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog mengklaim saat ini beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi beras yang paling digemari masyarakat.
Menurut Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, beras SPHP menjadi beras yang digemari, salah satu alasannya karena harga yang murah.
"Beras SPHP sekarang kayaknya menjadi beras yang paling ngetop ya. Top main brand beras itu sekarang SPHP. Beras SPHP menjadi demikian populer tentu selain murah juga karena dia berkualitas baik dan terkemas dengan baik, serta dijual di retail yang memudahkan mereka untuk membeli," katanya di Kantor Pusat Perum Bulog, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2024).
Ia mengatakan, beras SPHP ditargetkan untuk konsumen kelompok berpendapatan rendah atau menengah bawah.
Baca juga: Diminta Jokowi Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja Tapi Belum Teralisasi, Ini Alasan Bulog
Mereka adalah masyarakat yang paling rentan dengan kenaikan harga beras, sehingga Bulog akan berusaha memastikan berasnya tetap tersedia di pasaran.
Di saat yang bersamaan, Bayu mengimbau agar orang kaya atau masyarakat yang berpendapatan lebih tinggi, tidak membeli beras SPHP.
Mereka diimbau untuk membeli beras komersial milik Bulog yang harganya lebih tinggi atau dengan kata lain lebih mahal.
"Kelompok masyarakat yang berpendapatan lebih tinggi ini akan diharapkan untuk membeli beras yang komersial," ujar Bayu.
"Bulog juga punya produk-produk yang yang sangat baik, bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang punya kemampuan untuk membeli beras komersial yang tentunya harganya sedikit lebih tinggi," lanjutnya.
Bayu menyebut bahwa imbauan ini serupa dengan pembelian BBM Pertalite dan Pertamax.
Orang yang memiliki mobil mewah diimbau tidak memakai Pertalite, tetapi memakai Pertamax.
Ia pun menyebut Bulog juga menyediakan beras kualitas premium, yang mana Bayu samakan dengan Pertamax.
"SPHP itu adalah beras yang memang ditujukan kelompok kelas menengah bawah. Itu ada subsidi. Sama saja dengan imbauan mobil mewah jangan pakai Pertalite, pakainya Pertamax. Di Bulog beras pertamaxnya ada, yang mewah premiumnya ada," ucap Bayu.
Ia mengakui bahwa tidak bisa dihindari jika ada masyarakat berpendapatan tinggi yang masih membeli beras SPHP.
Oleh karena itu, Bayu hanya bisa mengimbau agar masyarakat bependapatan tinggi tidak membeli beras SPHP.
"Enggak bisa dihindari, cuma bisa imbauan. Sama persis seperti kita berharap Pertalite [digunakan oleh] mobil kelas kecil saja. Kalau bisa beli mobil Alphard, pakai Pertamax. Mirip dengan itu," pungkasnya.