Butuh Waktu untuk Persiapan, Bulog Nantikan Kebijakan Pangan Prabowo-Gibran
Perum Bulog sedang menantikan kebijakan pangan yang akan diambil oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog sedang menantikan kebijakan pangan yang akan diambil oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, makin cepat pihaknya mengetahui kebijakannya akan seperti apa, akan lebih baik.
"Memang yang sebenarnya kami tunggu di Bulog, sangat menunggu, itu adalah kebijakan tahun depan karena terus terang dalam pengelolaan pangan itu tidak bisa parsial," katanya di Jakarta, dikutip Sabtu (31/8/2024).
Baca juga: Dirut Bulog Senang Dengar Kabar India Bakal Ekspor Beras Lagi, RI Siap Impor?
"Semakin cepat kami tahu tahun depan mau bagaimana arah kebijakan pemerintah, kami akan jauh lebih punya waktu untuk mempersiapkan diri. Nah, itu kuncinya," lanjutnya.
Bayu sadar bahwa apa yang ia inginkan cukup sulit karena sekarang sedang masa pergantian pemerintahan.
Jadi, ia mengungkap pihaknya hanya bisa menunggu bentuk kebijakan pangan apa yang akan diambil oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Ini masih proses transisi, jadi kita tunggu bagaimana kebijakan tahun depan," ucap Bayu.
Terkait dengan program Makan Bergizi Gratis yang digagas Prabowo-Gibran, Bayu menyebut Bulog belum mendapat penugasan ke sana.
Namun, jika kelak Bulog ditugaskan terlibat dalam program tersebut, Bayu memastikan pihaknya akan melaksanakannya sebaik mungkin.
Baca juga: Harga Gabah Tinggi tapi Pasar Beras Lesu, Bulog Akui Bakal Sulit Lakukan Penyerapan
"Hingga saat ini Bulog belum mendapatkan tugas terkait dengan program makan bergizi [gratis]," tutur Bayu.
"Jadi kita harusnya stand by. Kalau ada tugas dari pemerintah, kita akan berusaha melaksanakan sebaik-baiknya," pungkasnya.
Bayu mengatakan telah berkomunikasi dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan yang akan datang.
Namun, komunikasi hanya sebatas bincang-bincang biasa, belum sampai tahap penugasan resmi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia