Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementerian PUPR Ingin Masyarakat Indonesia Bisa Minum Air Langsung dari Keran

Kementerian PUPR menyebut adanya fasilitas meminum air langsung dari keran menjadi syarat sebuah negara maju.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kementerian PUPR Ingin Masyarakat Indonesia Bisa Minum Air Langsung dari Keran
freepik
Ilustrasi air mengalir dari keran. Kementerian PUPR menyebut adanya fasilitas meminum air langsung dari keran menjadi syarat sebuah negara maju. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengupayakan masyarakat Indonesia bisa meminum air langsung dari keran.

Saat ini, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan, sudah 92 persen masyarakat Indonesia menggunakan air minum yang layak.

Pemerintah pun sedang mengupayakan agar tingkat penggunaan air minum layak bisa mencapai 100 persen.

Baca juga: Jokowi Tak Minum Langsung Air dari Keran di IKN, Ini Penjelasan Menteri PUPR

Hal itu sejalan dengan komitmen Global melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

"Jadi saya kira dari sisi air minum, target 100 persen untuk akses air minum layak dalam waktu dekat kita bisa penuhi," kata Endra dalam diskusi daring bertajuk "Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur", dikutip Selasa (3/9/2024).

Setelah itu, ia mengatakan pemerintah menargetkan agar masyarakat RI bisa meminum air langsung dari keran.

Berita Rekomendasi

Itu seperti yang sudah diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kemudian kita akan beralih kepada akses air minum aman. Tentunya minum aman ini termasuk yang kita miliki sekarang di IKN, air yang keluar dari jaringan itu bisa kita minum langsung," ujar Endra.

Pria yang juga Juru Bicara Kementerian PUPR itu mengatakan, adanya fasilitas meminum air langsung dari keran menjadi syarat sebuah negara maju.

"Nah ini kan prasyarat sebuah negara maju ya. Kalau kita punya kesempatan berkunjung ke negara lain di dunia, pasti airnya itu bisa langsung diminum dari keran. Kan kita masih belum," ucap Endra.

Jadi, kata dia, pemerintah membangun banyak infrastuktur, tetapi belum sampai pada level itu.

Ia mengakui masih banyak transformasi di bidang infrastruktur yang harus dilakukan dalam rangka menuju Indonesia Emas pada 2045.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas