Nilai Ekonomi Syariah Ditargetkan 10 Miliar Dolar AS di 2030, Wapres Maruf Amin Ungkap Tantangannya
Kedepan strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah akan difokuskan pada upaya menyinergikan empat pilar utama.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyatakan, nilai ekonomi dan keuangan syariah ditargetkan bisa mencapai 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setidaknya berkontribusi 1,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional di tahun 2030.
Hal itu dia sampaikan dalam acara The Sharia Economy and Finance: Policies for the Prabowo's Government di Hotel Aryaduta Jakarta, Selasa (3/9/2024)
"Masa depan ekonomi dan keuangan syariah dalam memperbesar kapasitas ekonomi nasional sangat menyenangkan. Pada tahun 2030, kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB nasional diperkirakan akan mencapai 10 miliar dolar atau setara dengan 1,5 persen PDB nasional," kata Ma'ruf.
Baca juga: Bank Indonesia Ungkap 4 Tantangan Pengembangan Ekonomi Syariah RI, Apa Saja?
Ma'ruf mengatakan, ekonomi syariah di masa mendatang akan melaju kencang seiring perkembangan digitalisasi dan selaras dengan konsep ekonomi hijau yang mengutamakan keberlanjutan serta kelestarian lingkungan.
Menurutnya, Indonesia saat ini memiliki visi besar untuk menjadi pemain utama ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global. Meskipun ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah masih rendahnya tingkat literasi dan pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah menjadi pekerjaan rumah bersama.
"Potensinya sangat besar, tapi memang realisasinya belum seperti potensi yang kita miliki," jelasnya.
Selain itu lanjut Ma'ruf, regulasi terhadap keuangan syariah ini dinilai belum memadainya, kemudian minimnya insentif bagi pelaku industri halal dan kewirausahaan syariah, sehingga masih belum optimalnya sinergi dan integrasi industri halal, keuangan syariah, dan dana sosial syariah.
"Karena industri syariah ini besar potensinya, seharga saja sekitar Rp270 triliun, wakaf itu Rp180 an, tapi itu baru potensinya dan belum kita realisasikan. Data kelola dan penyaluran dana sosial syariah juga perlu terus ditingkatkan demi mendorong upaya pengentasan kemiskinan," ungkapnya.
Adapun Ma'ruf berharap, kedepan strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah akan difokuskan pada upaya menyinergikan empat pilar utama, dan ditopang penguatan regulasi dan kelembagaan, inovasi IPTEC dan digitalisasi, dan peningkatan literasi.
"Berbagai upaya ini membutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama dalam membantu penyusunan rencana strategis pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," papar dia.