Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyak Dunia Naik Tipis, WTI Diobral 69,55 Dolar AS Per Barel Imbas Keputusan OPEC+

Pergerakan harga minyak dunia kembali menguat, setelah merosot ke posisi terendah di perdagangan komoditas New York

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Minyak Dunia Naik Tipis, WTI Diobral 69,55 Dolar AS Per Barel Imbas Keputusan OPEC+
Times of India
Ilustrasi: pengeboran minyak 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pergerakan harga minyak dunia kembali menguat, setelah merosot ke posisi terendah di perdagangan komoditas New York, Kamis (5/9/2024).

Mengutip Times Of India, Pada penutupan perdagangan Kamis sore, harga minyak mentah WTI berjangka mencatatkan kenaikan tipis sebesar 35 sen atau 0,51 persen ke kisaran 69,55 dolar AS per barel, setelah turun 1,46 pada hari Rabu kemarin.

Mengekor kenaikan, WTI, harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman November 2024 ikut terkerek naik 35 sen atau 0,48 persen menjadi 73,05 dolar AS per barel, setelah turun 1,4 persen pada sesi terendah sejak 27 Juni 2023.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Ambles, WTI dan Brent Merosot ke Level Terendah Selama 6 Bulan

Penguatan harga minyak terjadi imbas terganjalnya ekspor minyak Libya. Ekspor minyak di pelabuhan-pelabuhan utama Libya sejak awal pekan kemarin dilaporkan mandek dikirim buntut ketegangan yang terus berlangsung antara faksi-faksi politik yang bersaing untuk menguasai bank sentral dan pendapatan minyak.

Tak hanya Libya, pemerintah Irak juga berencana untuk mengurangi produksi minyaknya menjadi antara 3,85 juta dan 3,9 juta barel minyak per hari bulan depan.

Kesempatan ini yang kemudian dimanfaatkan OPEC untuk meningkatkan produksi pada kuartal berikutnya yang dimulai pada bulan Oktober, pasca importir besar Tiongkok memberikan sinyal untuk mengurangi permintaan minyak mentah.

Berita Rekomendasi

Kabarnya OPEC+ bersiap melanjutkan kenaikan produksi 180.000 barel per hari (bpd) pada bulan Oktober, sebagai bagian dari rencana untuk secara bertahap menghentikan pemangkasan terbarunya sebesar 2,2 juta bpd.

Strategi ini yang membuat investor mulai melirik pasar minyak hingga harga WTI dan Brent kembali terangkat ke zona hijau.

Baca juga: Tekan Impor Energi, Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Optimalkan Gas Bumi di Dalam Negeri

"Sentimen pesimistis di pasar minyak tampaknya mereda setelah data API yang kuat dan berita tentang OPEC+ yang mempertimbangkan kembali lonjakan produksi muncul dan meningkatkan harapan," kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas