Harga Emas Dunia Amblas, Investor Harap-harap Cemas Tunggu Putusan The Fed
Harga emas yang diperdagangkan di pasar global selama 24 jam terakhir ditutup di zona merah, buntut ketegangan investor menanti pemangkasan suku bunga
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Harga emas yang diperdagangkan di pasar global selama 24 jam terakhir ditutup di zona merah, buntut ketegangan investor menanti pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS The Fed.
Mengutip CNBC International, harga emas global terjun bebas 0,38 persen hingga harganya anjlok di kisaran 2.488,05 dolar AS per ons di bursa New York, Senin (9/9/2024).
Penurunan juga terjadi pada perdagangan emas berjangka AS yang turun tipis 0,1 persen menjadi 2.526,10 dolar AS per ons. Memperparah penurunan emas di akhir pekan lalu yang terpangkas 0,64 persen hingga harganya dibanderol murah 2.487 dolar AS PER troy ons pada Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini, 6 September 2024: Melonjak, Jadi Rp1.414.000 per Gram
Adapun penurunan harga emas di awal pekan ini terjadi sentimen negatif para investor yang mencermati Satu peristiwa penting yakni rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pekan depan.
Pasar memperkirakan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan pejabat The Fed lainnya bakal menurunkan suku bunga acuan, peluang 71 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dan peluang 29 persen untuk penurunan sebesar 50 bp pada pertemuan Fed tanggal 17-18 September.
Meski masih prediksi, namun keputusan The Fed di sidang Jackson Hol telah memicu kepanikan investor, ini karena suku bunga acuan dapat mengurangi permintaan terhadap emas dan membuat harga emas cenderung turun.
Sebaliknya jika terjadi kenaikan suku bunga acuan, maka harga buyback emas dapat melemah. Oleh karena itu, membeli kembali emas saat ini mungkin tidak menguntungkan.
“Keputusan yang akan datang ini sangat penting. Jika harga emas terus menurun, hal itu dapat menghadirkan peluang pembelian yang berharga pada level support 2.470 dolar AS per ons,”
Selain itu ada faktor eksternal lainnya yang membuat harga emas anjlok di penutupan pasar hari ini, salah satunya upaya bank sentral Tiongkok yang menahan pembelian emas untuk cadangannya selama empat bulan berturut-turut pada bulan Agustus.
Keputusannya untuk menunda pembelian telah membantu meredam permintaan investor Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir, mengingat Bank sentral China adalah pembeli emas tunggal terbesar di dunia pada sepanjang 2023. Munculnya masalah – masalah diatas yang kemudian memicu ketegangan pasar hingga investor melakukan wait and see dan harga emas ikut berkontraksi.
Menyusul penurunan emas dunia ounce Perak yang dibutuhkan untuk menyamai nilai satu ounce Emas, berada di level 88,65, turun dari 89,39 pada perdagangan akhir pekan kemarin. Potensi kenaikan untuk Perak mungkin terbatas imbas arus safe haven, mengingat meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah baru-baru ini.