Sekitar 10 Kadin Provinsi Berupaya Dongkel Arsjad Rasjid, Yukki: Langgar Aturan
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sedang gonjang-ganjing. Sejumlah pengurus di daerah berusaha menggelar munaslub
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sedang gonjang-ganjing. Sejumlah pengurus di daerah berusaha menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Kemungkinan Munaslub akan digelar pada Sabtu (14/9/2024) ini.
Upaya menggelar disebut-sebut Munaslub ini dilakukan untuk mendongkel ketua umum saat ini yaitu Arsjad Rasjid yang menjabat untuk kepengurusan 2021-2026.
Baca juga: Waketum Kadin Indonesia: 9 hingga 10 Kadin Provinsi Mendukung Diadakan Munaslub
Sejumlah pengurus di daerah dikabarkan menjagokan Anindya Novyan Bakrie menjadi ketua umum menggantikan Arsjad. Anindya saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.
Namun upaya tersebut ditangkal dari pusat. Sejumlah pengurus pusat menganggap upaya munaslub tersebut tidak sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga atau aturan organisasi.
Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan kepada Tribunnews, Jumat (13/9/2024) mengatakan yang inginkan munaslub tidak banyak.
"Tidak banyak, cuma sembilan atau sepuluh," kata Yukki.
Ia menyebut bahwa apa yang akan dilakukan oleh kadin-kadin di daerah tersebut merupakan munaslub abal-abal.
"Akan ada penjelasan resmi dan acara besok itu tidak sesuai konstitusi dan abal-abal," ujar Yukki.
Dewan Pengurus Kadin Indonesia telah menyatakan bahwa upaya menggelar Munaslub yang diusulkan oleh sejumlah Kadin Provinsi bertentangan dengan anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia.
Sementara Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Kadin Indonesia Eka Sastra mengatakan, upaya Munaslub dengan agenda menggantikan Ketua Umum juga berpotensi menimbulkan perpecahan di tubuh organisasi yang nantinya merugikan iklim dunia usaha nasional.
Baca juga: Kadin Sebut Munaslub Besok Tidak Sesuai Konstitusi dan Abal-abal
"Mencermati perkembangan informasi yang beredar mengenai rencana menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia oleh sejumlah pihak, kami selaku Dewan Pengurus Kadin Indonesia melihat upaya ini telah menciptakan situasi yang mengancam keharmonisan organisasi Kadin di seluruh Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan," kata Eka.
Hingga kini, jelasnya, Dewan Pengurus belum pernah menerima surat peringatan terkait adanya pelanggaran yang dilakukan baik oleh Dewan Pengurus maupun Ketua Umum.
"Karena itu, kami baik di tingkat Provinsi maupun di Kabupaten/Kota, dan seluruh Anggota Luar Biasa tetap solid dan bersatu, serta dengan tegas menyatakan tidak mendukung Munaslub tersebut sebab menyalahi AD/ART," tandas Eka.