Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Bitcoin Diprediksi Tembus Rp4,8 Miliar, Disebut Jadi Aset Pelindung Saat Krisis Ekonomi

Bitcoin dapat menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang mencari diversifikasi portofolio.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Bitcoin Diprediksi Tembus Rp4,8 Miliar, Disebut Jadi Aset Pelindung Saat Krisis Ekonomi
dok.
Harga aset kripto terutama Bitcoin di akhir tahun 2024 diprediksi rebound, melesat tajam hingga harganya mencapai 300 ribu dolar AS atau sekitar Rp4,8 miliar. 

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga aset kripto terutama Bitcoin di akhir tahun 2024 diprediksi rebound, melesat tajam hingga harganya mencapai 300 ribu dolar AS atau sekitar Rp4,8 miliar.

Proyeksi ini diungkap oleh analis ekonomi sekaligus penulis buku kondang Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki. Di laman media sosial X, Kiyosaki membagikan pemikirannya tentang masa depan Bitcoin.

Menurutnya, pulihnya kepercayaan investor terhadap aset kripto terutama Bitcoin membuat pasar Cryptocurrency bangkit.

Dengan lonjakan harga tersebut Bitcoin dapat menjadi pilihan yang menarik bagi investor yang mencari diversifikasi portofolio, ini lantaran Bitcoin dapat menjadi aset pelindung ketika ekonomi dunia tengah mengalami krisis ekonomi.

Berita Rekomendasi

Menurut Kiyosaki, bitcoin memiliki keterbatasan pasokan yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter pemerintah yang cenderung menyebabkan inflasi.

Bitcoin memiliki sifat yang terdesentralisasi, memberikan kebebasan dan kontrol penuh kepada pengguna atas kekayaan mereka.

Kelebihan ini yang membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi, inflasi dan devaluasi mata uang fiat.

Bahkan disaat ekonomi dunia menghadapi guncangan akibat COVID-19 hingga membuat harga komoditas investasi lain terpapar atau terjatuh. Bitcoin justru tumbuh semakin meningkat di masa pandemi COVID-19.

“Pasar obligasi sedang anjlok buntut lonjakan utang AS sebesar 35 triliun dollar, keruntuhan ini menandakan masalah ekonomi yang lebih dalam. Itulah salah satu alasan saya berinvestasi dalam aset fisik seperti emas, perak, dan Bitcoin,” kata Kiyosaki, dikutip dari News Bitcoin.

“Sederhananya, kita dalam masalah. Dolar adalah sampah. Berhentilah menabung dolar, uang palsu, mulailah menabung emas, perak, dan bitcoin,” imbuhnya.

Baca juga: Pasar Kripto Rebound, Bitcoin Melesat di Atas 57.000 Dolar AS Didorong Optimisme Perlambatan Inflasi

BlackRock, yang merupakan perusahaan kripto, baru-baru ini menyatakan bahwa Bitcoin (BTC) bisa menjadi perlindungan bagi investor di tengah ketidakpastian global dan permasalahan geopolitik.

Menurut mereka, Bitcoin memiliki potensi menjadi ‘alternatif moneter global’, yang dapat digunakan sebagai alat lindung nilai. Khususnya, ketika kepercayaan pada bank, pemerintah dan mata uang tradisional semakin menurun.

Baca juga: Harga Bitcoin dan Ethereum Cenderung Stagnan Sepekan Ini, Aave Meroket

Bitcoin memiliki volatilitasnya tinggi, berbeda dengan saham atau obligasi. Hal ini membuktikan bitcoin atau aset kripto tidak goyah diterjang krisis global.

“Kami percaya bahwa Bitcoin bisa melindungi investor dari ketidakstabilan ekonomi, hingga berkurangnya kepercayaan pada sistem keuangan tradisional,” ungkap perwakilan BlackRock.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas