Proses Restrukturisasi Jiwasraya yang Dilakukan Holding BUMN Asuransi Mencapai 99,9 Persen Nasabah
IFG melalui IFG Life juga telah merampungkan restrukturisasi Jiwasraya mencapai 99,9 persen nasabah
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi berkomitmen untuk terus tumbuh positif dengan melanjutkan berbagai inisiatif strategis yang dilakukan sepanjang lima tahun melalui kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan, tak terkecuali Komisi VI DPR RI.
Inisiatif strategis tersebut, antara lain perbaikan tata kelola, sentralisasi proses bisnis, penguatan SDM, hingga pelaksanaan mandat dari penugasan pemerintah.
Hal ini mengemuka dari paparan yang disampaikan Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta.
Baca juga: Jiwasraya Dibubarkan, Tim Likuidator Terbentuk September 2024, Apa Saja Tugasnya?
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Komisi VI DPR RI yang selama ini telah menjadi mitra strategis dalam mendukung inisiatif- inisiatif tranformasi yang dijalankan IFG dan ekosistemnya untuk memperkuat industri asuransi, penjaminan dan investasi,” ujar Hexana dikutip Rabu (18/9/2024).
Hexana menjelaskan, demi menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, pihaknya melakukan perbaikan tata kelola (GCG) secara terintegrasi untuk IFG dan seluruh Anggota Holding.
IFG dan anggota holdingnya terus melakukan penguatan pada Management Risiko (MR) terintegrasi, sehingga penerapan manajemen risiko di lingkup konglomerasi IFG menjadi lebih matang.
Baca juga: Program Penyelamatan Manfaat Polis Jiwasraya Diikuti 2,4 Juta Orang
“Monitoring kami terapkan secara intensif terhadap penerapan manajemen risiko di ekosistem IFG, termasuk menjalankan proses underwriting yang ketat serta bisnis yang penuh hati-hati dan perhitungan. Perbaikan tata kelola tersebut juga termasuk perbaikan balance sheet, yang tercermin dari laporan keuangan yang memperlihatkan kondisi aktual perusahaan,” katanya.
Hexana menambahkan, perbaikan tata kelola tersebut terasa dampaknya pada efisiensi yang dicapai karena adanya holdingnisasi.
Dia mencontohkan, efisiensi pada seluruh proses pengadaan bersama selama periode 2021 – 2023 yang mencapai 13 persen sehingga IFG bersama Anggota Holding bisa berhemat kurang lebih Rp 39,8 miliar.
Sementara itu, pada aspek penguatan SDM, IFG bersama seluruh Anggota Holding membangun fundamental kualitas SDM melalui pendirian IFG Corporate University, program pelatihan dan sertifikasi, serta talent mobility untuk mempersiapkan suksesi dan menjawab kebutuhan masa kini.
Baca juga: Waswas Tapera Dikorupsi Layaknya Asabri dan Jiwasraya
Dalam hal memastikan keberlanjutan program penjaminan KUR, IFG telah mengajukan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar total Rp3 triliun.
IFG melalui IFG Life juga telah merampungkan restrukturisasi Jiwasraya mencapai 99,9 persen nasabah dan telah membayar klaim Rp 15,5 triliun dari 163.903 polis.
“Kami terus berharap mendapat dukungan dari Komisi VI DPR, terutama dari sisi penguatan modal dalam menjalankan penugasan penjaminan KUR untuk pelaku UKM,” katanya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan, penerapan prinsip GCG yang ketat dari IFG telah terlihat dari kinerja yang dicapai IFG sepanjang lima tahun. Hal ini menjadi fondasi yang positif bagi transformasi usaha yang berkelanjutan sehingga IFG terus dapat berkontribusi bagi negara.
“Kami berharap IFG tidak hanya menjadi perusahaan terbesar di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara dengan menerapkan langkah strategis, terutama pengembangan produk layanan yang komprehensif dan inovatif, termasuk untuk produk digital ke depan,” paparnya.