Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sederet Pembangunan Transportasi Era Presiden Jokowi Selama Satu Dekade

Kemenhub telah melakukan pembangunan proyek infrastruktur transportasi selama 10 tahun terakhir atau sepanjang masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sederet Pembangunan Transportasi Era Presiden Jokowi Selama Satu Dekade
jogjainvest.jogjaprov.go.id
Masterplan bandara baru Yogyakarta di Kulonprogo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan pembangunan proyek infrastruktur transportasi selama 10 tahun terakhir atau sepanjang masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan selama 10 tahun terakhir menjadi periode transformasi yang luar biasa bagi sektor transportasi. Menurutnya, pada periode tersebut pembangunan infrastruktur masif dilakukan dan telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Selama sepuluh tahun terakhir, sektor transportasi Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat dan berkelanjutan, berbagai infrastruktur modern seperti kereta cepat Jakarta-Bandung hingga digitalisasi layanan transportasi, telah berhasil meningkatkan konektivitas, efisiensi, dan kenyamanan masyarakat," kata Menhub Budi dalam acara Upacara Peringatan Harhubnas 2024, dikutip Rabu (18/9/2024).

Baca juga: Kenalkan Transportasi Publik RI, Para Bos Operator Kereta di Asia Tenggara Jajal LRT Jabodebek

Selama satu dekade ini berbagai capaian Kementerian Perhubungan dalam membangun konektivitas dengan paradigma Indonesia sentris telah banyak diselesaikan. 

Meski begitu, Menhub Budi mengaku bahwa selama 10 tahun itu pembangunan dan revitalisasi paling banyak dilakukan di pelabuhan laut dan stasiun kereta api. Sementara terminal tipe A paling sedikit.

"Kita lihat bahwa satu dekade terjadi suatu rangkaian proses pembangunan transportasi baik di perkotaan maupun di seluruh Indonesia, bisa kita lihat bahwa semua itu relatif naik pelabuhan laut paling tinggi, lalu kereta api, bandara, dan pelabuhan penyeberangan, kecuali terminal tipe A," kata Budi secara daring dalam Forum Diskusi bertajuk "Satu Dekade Pembangunan Infrastruktur Transportasi" di Jakarta beberapa bulan lalu.

Rincian pembangunan transportasi era Jokowi

Berita Rekomendasi

Menhub Budi menyebut bahwa selama 10 tahun terakhir pemerintah mengembangkan 85 pelabuhan penyeberangan. Kemudian pembangunan 65 dermaga penyeberangan, 12 pelabuhan penyeberangan baru, dan pembangunan sistem angkutan massal di perkotaan. 

Sementara di sektor laut, pemerintah membangun 39 trayek tol laut, dan 51 pengembangan pelabuhan dan pembangunan kapal perintis. 

Di sektor kereta api, pemerintah membangun 10.709 km jalur kereta api, dan membangun modernisasi stasiun kereta di 58 lokasi. Lalu, di sektor udara, pemerintah membangun 41 rute jembatan udara dan 26 Bandara baru. 

"Ini menggambarkan bahwa tahun 2015 sampai 2024 banyak sekali yang kita lakukan memberikan suatu upaya mempersatukan Indonesia," tutur Menhub Budi.

Baca juga: Kenalkan Transportasi Publik RI, Para Bos Operator Kereta di Asia Tenggara Jajal LRT Jabodebek

Infrastruktur perkeretaapian pertama di Sulawesi

Pembangunan jalur kereta api Maros–Barru menjadi penanda geliat infrastruktur transportasi di Sulawesi dan disambut gembira masyarakat Sulawesi. Sejak groundbreaking pada 12 Agustus 2014 silam, rel sepanjang 71 kilometer yang akan dibuka bertahap sekitar Oktober 2022 itu merupakan proyek infrastruktur perkeretaapian pertama di kawasan Indonesia Timur.

Jalur kereta api Maros- Barru merupakan bagian dari pembangunan 150 kilometer jalur kereta api Makassar–Parepare dan menjadi bagian awal mega proyek jalan baja trans Sulawesi (yang akan menghubungkan antarprovinsi di Sulawesi mulai dari selatan (Makassar) sampai ke Sulawesi Utara (Manado) yang dicanangkan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan perkembangan proyek pembangunan KA Makassar-Parepare. Dari total jalur sepanjang 157,7 km, sepanjang 142 km-nya merupakan lintas utama dan 15,7 km siding track yang menghubungkan kereta api dengan Pelabuhan Garongkong dan Pabrik Semen Tonasa.

Hingga saat ini, telah terbangun jalur kereta sepanjang 118 km, dimana 90 km-nya yaitu mulai dari Stasiun Maros sampai ke Stasiun Barru sudah siap dioperasikan dengan melintasi 10 stasiun, dengan 2 (dua) set rangkaian yang mampu menampung 248 orang/rangkaian. 

Kereta ini mampu melaju hingga 90 km per jam, sehingga memangkas waktu tempuh dari Makassar menuju Parepare yang semula 3 jam menjadi 1,5 jam saja. Rencananya, kereta ini akan dioperasikan 8 perjalanan per hari.

27 bandara baru

Selama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo sejak tahun 2014 hingga 2024, Indonesia telah banyak melakukan pengembangan infrastruktur transportasi udara yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan pelayanan kepada masyarakat, terutama di daerah 3TP (terluar, terpencil, tertinggal, dan perbatasan).

Selain pembangunan bandara baru, juga telah dilakukan rehabilitasi dan pengembangan fasilitas bandara, dengan tujuan untuk meningkatkan standar layanan dan keselamatan penerbangan. Fasilitas-fasilitas baru dan ditingkatkan seperti landas pacu yang diperpanjang, terminal yang diperluas, dan berbagai rehabilitasi lainnya. Setidaknya terdapat 64 bandara yang direhabilitasi dan dikembangkan.

Adapun 27 Bandar Udara baru tersebut antara lain:

- Bandara Letung Anambas, Kepulauan Riau;
- Bandara Tambelan, Kepulauan Riau;
- Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Kalimantan Tengah;
- Bandara Maratua, Kalimantan Timur;
- Bandara Morowali, Sulawesi Tengah;
- Bandara Siau, Sulawesi Utara;
- Bandara Miangas, Sulawesi Utara;
- Bandara Koroway Batu, Papua;
- Bandara Kertajati, Jawa Barat;
- Bandara Tebelian, Kalimantan Barat;
- Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kalimantan Timur;
- Bandara Buntu Kunik, Sulawesi Selatan;
- Bandara Kabir, Nusa Tenggara Timur;
- Bandara Namniwel, Maluku;
- Bandara Werur, Papua;
- Bandara Rokot Sipora, Sumatera Barat;
- Bandara Ngloram, Jawa Tengah;
- Bandara Siboru, Papua Barat;
- Bandara Nabire Baru, Papua Tengah;
- Bandara Kediri, Jawa Timur;
- Bandara Singkawang, Kalimantan Barat;
- Bandara Banggai Laut, Sulawesi Tengah;
- Bandara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara;
- Bandara Mandailing Natal, Sumatera Utara; dan
- Bandara Pohuwato, Gorontalo;
- Bandara Kulon Progo, Yogyakarta;
- Bandara Sobaham, Yahukimo.

Pembangunan infrastruktur modern Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan ikon sekaligus momentum Indonesia melakukan modernisasi transportasi massal di era kemajuan yang sedang berlangsung terus menerus. 

Kereta Cepat Jakarta Bandung melintasi beberapa stasiun, mulai dari Stasiun Halim - Stasiun Karawang - Stasiun Padalarang yang akan ditempuh kurang lebih 36-45 menit.

Selanjutnya dari stasiun Padalarang akan menjadi stasiun perjumpaan antara kereta cepat dengan kereta feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung yang akan menuju Stasiun Bandung ( menggunakan kereta feeder ) dengan waktu tempuh kurang lebih 22 menit. 

Pada 2 Oktober 2023 lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmikan Kereta Cepat Whoosh Jakarta Bandung dan merupakan Kereta Cepat pertama di Indonesia serta Asia Tenggara.

Presiden Jokowi menjelaskan, kereta cepat Jakarta-Bandung ini menandai modernisasi transportasi massal yang efisien, ramah lingkungan dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya termasuk terintegrasi dengan TOD (Transit Oriented Development). Proyek Kereta Cepat, MRT, dan LRT ini merupakan hal baru bagi masyarakat Indonesia khususnya dari sisi teknologi, kecepatan, konstruksi dan juga model pembiayaan.

“Kita tidak boleh takut belajar, mencoba hal-hal baru yang dalam prosesnya bisa muncul hal-hal yang tidak terduga, kesulitan di lapangan, masalah-masalah, dan ketidaksempurnaan. Pengalaman itu mahal, namun sangat berharga, dan kita tidak perlu takut karena jika kita konsisten, kesalahan itu akan semakin sedikit, biaya kesalahan juga akan semakin menurun, dan pada akhirnya, biaya produksi, biaya proyek, lama kelamaan akan semakin rendah,” ujar Presiden Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas