Harga Tiket Pesawat Didorong Turun 10 Persen, Prioritas Rute Indonesia Timur
Pemerintah tengah mengupayakan harga tiket pesawat rute domestik bisa turun 10 persen.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, Pemerintah tengah mengupayakan harga tiket pesawat rute domestik bisa turun 10 persen.
Upaya tersebut ditargetkan terealisasi sebelum akhir masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yakni pada 20 Oktober 2024.
Ia juga mengatakan, harga tiket yang paling tinggi adalah pesawat yang melayani rute-rute menuju kawasan Indonesia Timur.
Hal ini diungkapkan Sandiaga dalam acara Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 dengan tema Sustainable Thriving, Impactful Striving, yang berlangsung di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
"Kita akhir Oktober rencananya (menurunkan harga tiket pesawat) 10 persen," ungkap Sandiaga.
"Kita harapannya bisa dilakukan serempak. Sehingga nanti terutama di Indonesia Timur ya, yang sangat terbebani harga tiket yang tinggi," sambungnya.
Sandi kembali menuturkan, terdapat 3 aspek yang bakal ditindaklanjuti Pemerintah untuk menekan harga tiket pesawat.
Yakni pajak untuk suku cadang, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam komponen tiket, serta harga bahan bakar untuk pesawat yakni avtur.
"Pajak yang dibebankan kepada penumpang yang berkaitan PPN salah satunya, dan ada beberapa aspek double taxation yang harus kita lihat. Teman-teman di Kementerian sedang duduk sama-sama juga dari segi bea pada spare parts, dan terakhir avtur," papar Sandi.
Baca juga: Tahun Depan PPN Naik 12 Persen, Harga Tiket Pesawat Diprediksi Bakal Makin Mahal
"Jadi ini tiga aspek utama yang sedang disimulasikan supaya nanti akhir bulan Oktober ini bisa diambil keputusan sehingga harga tiket bisa turun berangsur targetnya 10 persen," pungkasnya.
Sebelumnya, tiket pesawat di Indonesia disebut-sebut termahal kedua di dunia. Sementara untuk tiket termahal nomor 1 di dunia yakni Brazil.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penyebab harga tiket mahal karena melonjaknya aktivitas penerbangan pasca-meredanya pandemi Covid-19.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Diharapkan Turun 10 Persen Mulai Oktober 2024
Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan memang akhir-akhir ini harga tiket pesawat di Indonesia menjadi perhatian karena terbilang cukup mahal jika dibandingkan negara lain.
"Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan negara berpenduduk tinggi, harga tiket penerbangan Indonesia jadi yang termahal kedua setelah Brasil," kata Luhut dikutip dari akun Instagram pribadinya.