Anak Buah Moeldoko Bela Jokowi yang Dibully Warganet Sebut Harga Telur Ayam Terlalu Murah
Edy menekankan harga telur ayam yang terlalu rendah itu tidak bisa diabaikan karena dapat berdampak buruk pada peternak lokal.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak buah dari Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang di-bully warganet karena menyebut harga telur ayam terlalu murah.
Ketika mengunjungi Pasar Dukuh Kupang di Surabaya beberapa hari lalu, Jokowi mengungkap harga telur ayam terlalu rendah.
Harga telur ayam yang Jokowi temukan di Pasar Dukuh Kupang sebesar Rp 24 ribu per kilogram (kg) dan ia nilai terlalu rendah.
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian Edy Priyono menyebut, akibat pernyataan tersebut, Jokowi di-bully warganet (netizen). Ia pun membela mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga: Harga Telur Ayam Naik di Hari Raya Idul Adha, Asosiasi Peternak Prediksi Tak Lama Bertahan
Menurut dia, harga telur ayam terlalu murah itu benar karena harganya sudah jauh di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp 30 ribu per kg.
Belaan tersebut Edy lontarkan ketika Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 pada Senin (23/9/2024).
"Beberapa waktu yang lalu kan Bapak Presiden ke Surabaya, bertanya harga telur ayam, dibilangnya Rp 24 ribu kan, beliau bilang terlalu murah itu betul karena dibandingkan harga acuan penjualan yang ditetapkan pemerintah Rp 30 ribu per kilo, di sana Rp 24 ribu terlalu murah, kasian para peternak," kata Edy.
"Tapi kemudian (Jokowi) di-bully oleh netizen. Biasalah gitu kan. 'Oh ini presiden bukannya suka harga rendah'," lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa tugas pemerintah bukanlah menekan harga serendah mungkin, terutama untuk komoditas yang diproduksi dalam negeri.
Ia menyebut telur ayam 70 persen datangnya dari peternak lokal.
"Kita ini tidak hanya menekan harga semurah mungkin, tidak seperti itu, terutama untuk komoditas-komoditas yang juga ada produk dalam negeri di situ, khususnya para peternak atau petani kecil," ujar Edy.
"Telur ayam salah satunya (yang diproduksi dalam negeri) karena 70 persen dari telur ayam di Indonesia ini diproduksi oleh peternak rakyat," sambungnya.
Jadi, Edy menekankan harga telur ayam yang terlalu rendah itu tidak bisa diabaikan karena dapat berdampak buruk pada peternak lokal.
Ia kembali menegaskan bahwa apa yang dikatakan Jokowi merupakan sesuatu yang benar.
"Jadi yang disampaikan Bapak Presiden itu benar, tetapi banyak dikritik, banyak di-bully gitu ya karena justru dianggap terlalu murah karena memang kenyataannya terlalu murah dibandingkan dengan harga acuan," pungkas Edy.