OJK: Pasar Saham Domestik di September 2024 Menguat Bahkan Capai Rekor Tertinggi
Pasar saham domestik di bulan September 2024 menguat bahkan sempat mencatatkan rekor tertinggi di level 7.905 pada 19 September 2024
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi melaporkan adanya penguatan di pasar saham domestik seiring dengan sentimen positif pasar keuangan global akibat penurunan suku bunga acuan.
"Pasar saham domestik di bulan September 2024 menguat bahkan sempat mencatatkan rekor tertinggi di level 7.905 pada 19 September 2024," ujar Inarno di Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Di bulan September sampai dengan 27 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,34 persen month-to-date ke level 7.696 atau secara year-to-date menguat sebesar 5,83 persen.
Baca juga: IHSG Akhir Pekan Lalu Cetak Rekor, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
"Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.875 triliun atau turun 1,82 persen month-to-date namun secara year-to-date masih naik sebesar 10,37 persen," terang Inarno.
Sementara itu non-resident mencatatkan net buy cukup besar mencapai Rp25 triliun month-to-date atau secara year-to-date net buy tercatat sebesar Rp52,75 triliun.
"Di pasar obligasi sampai dengan 27 September 2024, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,28 persen month-to-date atau naik 5,74 persen year-to-date ke level 396,13," imbuh Inarno.
Dengan year SBN rata-rata turun 10,76 bps atau secara year-to-date turun 7,64 bps dan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp20,82 triliun month-to-date secara year-to-date sampai dengan 26 September 2024 tercatat net buy sebesar Rp31 triliun.
"Untuk pasar obligasi, obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,11 triliun month-to-date dimana secara year-to-date tercatat net sell sebesar Rp2,42 triliun," tambah Inarno.
Adapun pada industri pengelolaan investasi, nilai asset under management atau AUM tercatat sebesar Rp853,5 triliun naik 1,44 persen month-to-date atau naik sebesar 3,5 persen year-to-date.
Baca juga: Risalah The Fed Jelang Sidang Jackson Hole Picu Dampak Positif, Wall Street Hingga IHSG Meroket
"Pada 26 September 2024 dan tercatat net subscription sebesar Rp1,31 triliun month-to-date meskipun secara year-to-date masih tercatatkan net redemption sebesar Rp9,8 triliun," sambung Inarno.