Menteri Bahlil Minta Proyek Infrastruktur Gas Bumi Cisem II Dikebut dan Capai TKDN 100 Persen
Proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II, tepatnya ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur sepanjang 245 KM, dimulai.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II, tepatnya ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur sepanjang 245 KM, telah dimulai.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, proyek tersebut diminta untuk segera diselesaikan.
Dalam kesempatan tersebut Bahlil mengatakan, tidak hanya sekadar proyek infrastruktur, namun proyek Cisem tahap kedua ini akan menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.
Baca juga: Tubuhnya Utuh, Hassan Nasrallah Diduga Tewas karena Gas Beracun Israel
Ia melanjutkan, pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek Cisem Tahap II mencapai 100 persen.
"Tadi saya tanya Perusahaan yang mengerjakan, semua pipanya dalam negeri ya, jangan pakai luar negeri kalau dalam negeri ada," papar Bahlil dalam keterangannya, dikutip Rabu (2/10/2024).
"Jadi kita berikan applause kepada pengusahanya karena pipanya semua TKDN 100 persen," sambungnya.
Proyek senilai Rp2,7 triliun yang berasal dari APBN itu memang sudah disepakati pada awalnya akan menggunakan komponen lokal minimum 60 persen, dengan harapan akan memberikan manfaat dan nilai tambah bagi pertumbuhan industri dalam negeri.
Dengan mengutamakan produk dan komponen yang diproduksi di dalam negeri, proyek ini membuka peluang bagi pelaku industri untuk berkontribusi secara langsung.
Hal ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga merangsang inovasi dalam pengembangan produk yang berkualitas, juga mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk impor.
Selain memberikan dampak ekonomi langsung, proyek Cisem Tahap II juga berimplikasi jangka panjang bagi ketahanan energi nasional.
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Dadan Kusdiana mengungkapkan, proyek tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 dan perubahan terbaru Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 dengan tujuan untuk mendukungn penguatan infrastruktur energi nasional yang berkelanjutan.
Baca juga: PGN Ajak Investor Operasional Gas di Jawa Tengah
Serta menciptakan efisiensi dalam distribusi gas bumi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Salah satu manfaat utama dari proyek ini adalah menyediakan harga gas bumi yang semakin terjangkau secara berkelanjutan baik itu untuk sektor komersial dan industri dan kita akan perluas nanti juga untuk rumah tangga," ujarnya.
Dadan melanjutkan bahwa proyek Cisem akan menjadi infrastruktur penting bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, serta industri yang besar yang berada di sepanjang jalur pipa gas Cisem.
"Kami juga memikirkan secara jangka panjang tentunya ini juga akan membantu kepada penyediaan pupuk misalkan pabrik Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat," pungkasnya.
Pemerintah menargetkan bahwa proyek Cisem Tahap II akan selesai dalam 18 bulan selama tiga tahun, sehingga selesai Kuartal I tahun 2026 mendatang.
Proyek Cisem Tahap II akan melengkapi Cisem Tahap I dengan panjang 60 km dimana selesai dibangun pada tahun 2023 dan sudah beroperasi untuk memasok kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal per 17 November 2023, serta Kawasan Industri Batang per 27 Juli 2024.