Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Moody's dan S&P Pangkas Peringkat Kredit Israel, Berpotensi Terus Merosot Hingga Jadi 'Junk'

Moody's kembali menurunkan peringkat utang Israel sebanyak dua tingkat menjadi Baa1 dari A2 dan menjadi pemangkasan kedua kalinya dalam setahun.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Moody's dan S&P Pangkas Peringkat Kredit Israel, Berpotensi Terus Merosot Hingga Jadi 'Junk'
Mehr News
Iran menyerang Israel dengan ratusan rudal pada Selasa malam, (1/10/2024). Lembaga pemeringkat kredit Moody's kembali menurunkan peringkat utang Israel sebanyak dua tingkat menjadi Baa1 dari A2 dan menjadi pemangkasan kedua kalinya dalam setahun. 

Perang yang kian memanas, membuat Israel perlahan mengalami kerugian finansial. Diantaranya pengeluaran pemerintah dan defisit anggaran yang melonjak,

Tercatat selama beberapa bulan terakhir,  anggaran militer Israel mengalami pembengkakan sebesar  582 miliar shekel atau sekitar 155 miliar dolar AS untuk digunakan membeli perlengkapan dan alat tempur serta membiayai perekrutan tentara cadangan yang akan dikirim ke Gaza.

Baca juga: Yordania, Irak, Lebanon Tutup Wilayah Udara Menyusul Serangan Rudal Iran ke Israel

Dampaknya perekonomian Israel kini berada di ambang kehancuran, sejak Oktober hingga Juli kemarin defisit atau pengeluaran negara membengkak mencapai 8,1 persen  jadi 8,5 miliar shekel atau naik 2,2 miliar dolar AS dari produk domestik bruto (PDB).

Angka tersebut melesat jauh dari target defisit Israel di tahun 2024 yang hanya dipatok 6,6 persen.

Imbas pembengkakan anggaran perang, banyak pihak menilai negara Zionis ini akan jatuh ke jurang inflasi lantaran pengeluaran pemerintah dan defisit anggaran melonjak, sementara sektor-sektor seperti pariwisata, pertanian, dan konstruksi merosot.

Baca juga: Roket Iran Hantam Tepat di Luar Markas Besar Mossad di Israel

Kondisi tersebut yang mendorong S&P mempertahankan prospek Israel pada tingkat "negatif", mencerminkan ketidakpastian lebih lanjut terkait situasi keamanan di kawasan tersebut.

Sementara ahli ekonomi Moody’s memperkirakan pemangkasan kredit akan berlanjut seiring melambatnya pertumbuhan PDB riil Israel yang hanya tumbuh sebesar 0,5 persen tahun ini.

Berita Rekomendasi

"Dalam jangka panjang, kami melihat bahwa ekonomi Israel akan melemah lebih lama daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata Moody's. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas