Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Survei: 65 Persen Warga RI Anggap Transportasi Umum di Indonesia Sudah Baik atau Sangat Baik

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang. 

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Survei: 65 Persen Warga RI Anggap Transportasi Umum di Indonesia Sudah Baik atau Sangat Baik
Tribunnews/JEPRIMA
Bus listrik Transjakarta melintas di kawasan Sudirman, Jakarta. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas warga RI menilai kondisi transportasi umum di Indonesia baik/sangat baik. 

Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkap ada 65 persen masyarakat
Indonesia yang menilai kondisi atau keadaan transportasi umum di Indonesia sudah sangat baik/baik.

Detailnya, 59,1 persen warga RI mengatakan transportasi umum di Indonesia sudah baik, 5,9 persen menyebut sudah sangat baik. 

Hal itu diungkap Burhanudin saat rilis temuan survei nasional bertajuk Evaluasi Publik Atas Kinerja Sektor Transportasi Umum dan Perhubungan Pemerintahan Jokowi yang dipantau secara daring, Rabu (2/10/2024).

Baca juga: Pertamina Ogah Jual Pertalite di SPBU Dekat Pemukiman Orang Kaya dan Tak Dilalui Transportasi Umum

"Sementara 26 persen mengatakan sedang, 6,2 persen dan 0,6 persen mengatakan buruk atau sangat buruk," kata Burhanuddin. 

Ada beberapa hal yang disoroti Burhanuddin dalam temuan ini.

Berita Rekomendasi

Pertama, warga perkotaan lebih positif menilai transportasi umum di Indonesia dibanding mereka yang tinggal di desa. 

Meskipun secara keseluruhan warga yang tinggal di desa juga positif dalam menilai kondisi transportasi umum, tetapi tingkat evaluasi positifnya di bawah mereka yang tinggal di kota. 

"Ada 70,8 persen warga kota yang menilai kondisi transportasi umum baik atau sangat baik, dibanding hanya 59 persen warga di pedesaan yang menilai transportasi umum dalam kondisi baik," ujar Burhanuddin. 

Sorotan berikutnya, pekerja kerah putih seperti pegawai atau mereka yang bekerja sebagai profesional, itu cenderung lebih positif menilainya dibanding kelompok pekerjaan lain. 

Pekerja kerah putih yang menilai kondisi transportasi umum di Indonesia baik/sangat baik sebanyak 72,7 persen. 

Hal lain yang disoroti Burhanuddin adalah warga dari wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Jakarta cenderung lebih positif menilai transportasi umum di Indonesia dibanding wilayah lain. 

"Artinya wilayah lain masih memerlukan perbaikan kondisi transportasi umum," ucap Burhanuddin. 

"Jakarta dan sekitarnya, termasuk Jabodetabek, itu kondisi transportasi umumnya jauh lebih baik dibanding wilayah-wilayah selain Jabodetabek," sambungnya. 

Di Jakarta, 74 persen warga menilai transportasi umum di Indonesia baik/sangat baik, sementara di Kalimantan dan Sulawesi angkanya masing-masing adalah 75,5 persen dan 77 persen. 

Burhanuddin menduga hal ini berkaitan dengan inisiatif pengembangan transportasi umum di wilayah-wilayah tersebut.

"Mungkin ada semacam apresiasi dari warga Sulawesi atas inisiatif untuk memulai atau mengembangkan transportasi umum, misalnya jalur kereta yang mulai dibuka di Sulawesi Selatan dan di Kalimantan juga mungkin ada kaitannya dengan proyek IKN," tutur Burhanuddin. 

"Tiga wilayah ini yang relatif tinggi, meskipun dibanding yang lain juga di atas 60 persen evaluasi positifnya, yang agak sedikit di atas 50 persen tingkat evaluasi positifnya hanya Maluku dan Papua," lanjutnya. 

Sebagai informasi, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Survei Nasional yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang. 

Over sample dilakukan di wilayah Jabodetabek menjadi 400 sampel. Total sampel sebanyak 1450 responden.

Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel 1450 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Sampel berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas