Harga Bitcoin Meledak, Tembus 63.000 Dolar Terkerek Kenaikan Data Tenaga Kerja AS
Selama 24 jam terakhir sejumlah aset kripto juga naik harga seperti Ethereum yang terangkat naik 2.08 persen menjadi ke 2.482 dolar AS per koin.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pergerakan reli Bitcoin di pasar global kembali mencatatkan lonjakan harga 1,64 persen hingga tembus di kisaran 63.379 dolar AS per koin di penutupan pasar, Senin (7/10/2024).
Menandai pemulihan yang sangat dinantikan untuk bitcoin, mengingat beberapa bulan terakhir Bitcoin sempat tersungkur turun di kisaran 53.000 dolar AS per koin.
“Bitcoin telah melanjutkan reli pemulihannya setelah bangkit dari support garis trend kritis namun kini dapat bertindak sebagai resistensi penting sebelum kenaikan lebih lanjut," kata CoinSwitch Markets Desk, mengutip Economic Times.
Selama 24 jam terakhir sejumlah aset kripto juga naik harga seperti Ethereum yang terangkat naik 2.08 persen menjadi ke 2.482 dolar AS per koin.
Sementara Tether terkerek naik 0,04 persen ke level 1.00 dolar AS per koin, sebagaimana dilansir Coinmarketcap.
Mengekor yang lainnya, perdagangan aset Dogecoin ikut berjaya dengan kenaikan 2,01 persen melesat di kisaran 0.1122 dolar AS per koin.
Disusul token Solana yang bergerak positif 2,10 persen ke level 147.59 dolar AS per koin. Kemudian Shiba Inu bergerak pada tren kenaikan 3,21 persen ke level 0.00000181 dolar AS per koin.
Pergerakan positif pada reli kripto di awal perdagangan terjadi setelah Amerika Serikat (AS) membukukan pertumbuhan lapangan kerja positif, melebihi semua perkiraan dengan peningkatan terbesar sejak Maret.
Mengutip Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja, selama September 2024 gaji non-pertanian (Nonfarm payrolls) naik sebanyak 254.000, melesat lebih tinggi dari dua bulan sebelumnya dimana Pertumbuhan Lapangan Kerja hanya dipatok 72.000.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus 66.000 Dolar Per Koin, Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir
Lonjakan lapangan kerja terjadi bersamaan dengan turunnya tingkat pengangguran dari 4,2 persen pada Agustus menjadi 4,1 persen pada September.
Angka ini menunjukkan bahwa lapangan kerja pada September berjalan di laju trend yang sehat.
Dengan data tenaga kerja yang bergerak di laju trend yang sehat, pembuat kebijakan di bank sentral AS The Fed diprediksi bakal melonggarkan kebijakan dengan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase bulan depan, setelah pemotongan yang lebih besar pada pertemuan September lalu.
Baca juga: Pecah Rekor, Harga Bitcoin Tembus 65.000 Dolar AS Terdorong Isu Pemangkasan Suku Bunga Lanjutan
Para investor menilai pemangkasan Suku bunga lanjutan akan mengurangi nilai dolar dengan begitu aset kripto perlahan mulai dilirik investor sebagai aset paling safe haven.
Alasan tersebut yang membuat harga Bitcoin bisa kembali bangkit, hingga kapitalisasi pasar kripto global di awal pekan ini bisa mencatatkan lonjakan 1,22 persen menuju ke level 2.19 triliun dolar AS.