Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Nasib Keppres IKN Pindah ke Tangan Prabowo Subianto: Kepiawaian Jokowi dalam Berpolitik

Jika proyek IKN tidak berjalan sesuai rencana, kritik publik, pengamat, hingga media internasional kemungkinan besar akan tertuju pada Prabowo.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Nasib Keppres IKN Pindah ke Tangan Prabowo Subianto: Kepiawaian Jokowi dalam Berpolitik
Dokumentasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto berjalan bersama di Ibu Kota Nusantara, Senin (12/8/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyerahan penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, dinilai sebagai langkah taktik politik yang cerdik dijalankan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan, penyerahan keputusan akhir soal IKN kepada Prabowo, mendakan Jokowi secara efektif melepaskan tanggung jawab penuh atas kelanjutan proyek tersebut. 

"Jika proyek IKN nantinya gagal atau menemui hambatan besar, Jokowi akan memiliki ruang untuk mengatakan bahwa keberlanjutannya ada di tangan pemerintahan baru," kata Achmad kepada Tribun, yang ditulis Rabu (9/10/2024).

Menurutnya, kondisi ini pun memberi beban politik kepada Prabowo yang tidak kecil. 

Baca juga: Elite Gerindra Bilang Keppres IKN Masih Dikaji: Prabowo Sibuk Susun Kabinet

Apalagi, sebagai presiden baru yang diharapkan melanjutkan pembangunan IKN, Prabowo akan langsung berhadapan dengan tantangan-tantangan besar terkait pendanaan, pembangunan infrastruktur, hingga memastikan ekosistem yang memadai di wilayah ibu kota baru. 

"Dengan langkah ini, Jokowi secara tidak langsung 'melempar bola panas' ke Prabowo, mengalihkan risiko kegagalan yang mungkin timbul di masa depan," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika proyek IKN tidak berjalan sesuai rencana, kritik publik, pengamat, hingga media internasional kemungkinan besar akan tertuju pada Prabowo, bukan Jokowi

BERITA REKOMENDASI

Dengan demikian, Achmad menilai, Jokowi tidak akan sepenuhnya terbebani oleh warisan proyek ini, karena ia dapat dengan mudah menyatakan bahwa pemerintahan yang baru gagal meneruskan visinya.

Taktik Jokowi 

Achmad menyampaikan, langkah Jokowi ini bukan sekadar transisi kekuasaan biasa, melainkan strategi politik yang matang untuk melindungi citranya di masa depan. 

"Jokowi telah memulai proyek ini (IKN) dengan visi besar, tetapi dia juga tahu bahwa memindahkan ibu kota bukan sekadar proyek jangka pendek," ucap Achmad. 

Menurutnya, diperlukan komitmen dan investasi besar dari pemerintah berikutnya untuk memastikan proyek ini berjalan dengan lancar. 

Dengan menyerahkan tanggung jawab besar ini ke Prabowo, Jokowi menghindari risiko jangka panjang yang terkait dengan proyek ini.

Banyak pihak yang skeptis terhadap keberlanjutan IKN, terutama karena ada kekhawatiran bahwa proyek ini tidak akan membawa dampak ekonomi yang signifikan atau menyelesaikan masalah kemacetan dan banjir yang ada di Jakarta. 

Ia melihat, Jokowi mungkin sadar akan kritik ini dan memutuskan bahwa beban risiko ini lebih baik dilimpahkan kepada presiden yang akan datang.

"Dengan segala tantangan yang ada, keputusan Jokowi untuk melempar bola panas ke Prabowo menunjukkan kepiawaian Jokowi dalam berpolitik," paparnya. 

"Dia berhasil menjaga citranya dengan memberikan warisan politik berupa proyek besar, namun di saat yang sama menghindari risiko yang mungkin muncul di masa depan," sambungnya.

Batas Waktu Penyelesaian Proyek

Otoritas IKN mengklaim berbagai proyek swasta yang telah di groundbreaking Presiden Jokowi merupakan dari investor yang berkualitas baik.

OIKN pun memberikan batas waktu maksimal pelaksanaan pembangunan investasi non-APBN yakni 18 bulan sejak groundbreaking.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim mengatakan, batas waktu maksimal pelaksanaan konstruksi diberlakukan untuk menjaga pembangunan IKN sesuai jadwal, dan terciptanya eksositem perkotaan lebih cepat.

"Kami sudah melakukan kurasi terhadap banyaknya investor yang berminat. Namun, yang kami cari adalah investor yang berkualitas. Ini artinya, mereka tak sekadar sebatas groundbreaking tapi segera membangun," tutur Silvia.

Daftar Proyek 8 Tahapan Groundbreaking Swasta di IKN dengan Total Investasi Rp 58,4 Triliun:

Groundbreaking ke-1  

  • Swissôtel Nusantara, tuntas dan operasional
  • Vasanta Hotel Nusantara by Vasanta Group belum dibangun
  • RS Abdi Waluyo Nusantara, tahap konstruksi

Groundbreaking ke-2 

  • RS Hermina, konstruksi
  • Pakuwon Nusantara Superblock by Pakuwon Group (mal, tiga hotel, dan ballroom), belum dibangun 
  • Nusantara Intercultural School (NIS), konstruksi
  • RS Mayapada by Mayapada Group, konstruksi
  • Astra Biz Center IKN by Yayasan Pendidikan Astra, belum dibangun
  • PLN Hub by PT PLN (Persero), konstruksi

Groundbreaking ke-3 

  • Nusantara Superblock (pusat belanja, hotel bintang 4, perkantoran, fasilitas olahraga, dan apartemen) by PT Wulandari Bangun Laksana Tbk
  • Pulau Suaka Orang Utan by Yayasan Arsari Djojohadikusumo, pengembangan 
  • The Pakuwubono (apartemen) by PT Pakubuwono Mandiri Investama, belum dibangun
  • BSH Community Hub (restoran, Qubika Boutique Hotel, apartemen, dan pusat jajan) by Karya BSH Mandiri, konstruksi
  • Qubika Boutique Hotel Grand Lucky by PT Mitra Belanja Anda (MBA), belum dibangun
  • Transportasi Ramah Lingkungan by PT Blue Bird Tbk, konstruksi

Groundbreaking ke-4

  • SUN Hub by PT Sentra Unggul Nusantara, belum dibangun
  • Nusantara Warehouse Park by PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, belum dibangun
  • Jambuluwuk Nusantara Hotel by Jambuluwuk Hotel and Resorts, belum dibangun

Groundbreaking ke-5

  • Mandiri Digital Service by PT Bank Mandiri Tbk, belum dibangun
  • BRI International Microfinance Center by PT BRI Tbk, belum dibangun
  • BNI Digital Banking bt PT BNI Tbk, belum dibangun
  • Telkom Smart Office by PT Telkom Indonesia Tbk, belum dibangun

Groundbreaking ke-6

  • Bina Bangsa School, belum dibangun
  • Universitas Gunadarma Program Studi Doktor Internasional, belum dibangun
  • Sekolah Islam Al-Azhar Summarecon Nusantara, belum dibangun
  • Nusantara Sustainability Hub by Pertamina dan Bakrie Group, belum dibangun
  • Botanical Garden by Konsorsium Nusantara, belum dibangun
  • Arena Lifestyle F&B, belum dibangun
  • Central Telecommunication Office by PLN Icon Plus, konstruksi
  • Kantor BTN by PT BTN Tbk, belum dibangun

Groundbreaking ke-7

  • Kawasan mixed use (Grand Whiz Hotel, Nusantara Quarter Apartment, dan Royale Nusantara Golf and Residence) by Intiland Development, belum dibangun
  • BCA Office by PT Bank Central Asia Tbk, belum dibangun
  • Swiss-belhotel IKN by PT Papua Hotel Internasional, belum dibangun
  • Nusantara International Convention Center and Hotel by PT Royal Golden Eagle, belum dibangun

Groundbreaking ke-8

  • Delonix Nusantara by Delonix Bravo Investment, belum dibangun
  • AIS Nusantara by Australian Independent School, belum dibangun
  • Teras Hutan Ibu Kota Nusantara by Plataran, belum dibangun 
  • Magnum Resort Nusantara by Magnum Estate, belum dibangun
  • D'Prima Hotel Nusantara by PT Primahotel Management Indonesia, belum dibangun.
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas