Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara, Menko Airlangga: Dipanggil Setengah Jam yang Lalu
Airlangga Hartarto menyambangi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV Jakarta, Senin (14/10/2024).
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyambangi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV Jakarta, Senin (14/10/2024).
Seperti diketahui, sejumlah tokoh yang disinyalir bakal menjadi menteri hari ini dipanggil Prabowo.
Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, Airlangga datang sekira pukul 19.26 WIB.
Baca juga: Prabowo Lanjutkan Panggil Calon Menteri Senin Malam, Ada Sri Mulyani Hingga Airlangga
Airlangga mengenakan batik berwarna coklat keemasan nampak senyum menghadap awak media di lokasi.
Sekira pukul 20.00 WIB Airlangga keluar dan memberikan statement kepada media. Dia bilang, bahwa kedatangannya di kediaman Prabowo merupakan panggilan dari Mayor Teddy ajudan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo sekaligus presiden terpilih 2024-2029.
"Saya baru dipanggil setengah jam yang lalu. Ada telepon dari Pak Teddy," kata Airlangga usai menyambangi kediaman Prabowo.
Airlangga mengatakan, pertemuannya dengan presiden terpilih Prabowo Subianto membahas soal isu terkini menyoal kondisi ekonomi atau sesuai jabatan yang saat ini diemban Airlangga.
"Kedua tentu pembahasan dengan beliau ada beberapa hal yang menjadi penekanan beliau tetapi penegasannya tentu sesuai dengan bidang yang selama ini saya geluti," jelasnya.
Baca juga: Golkar Tak Prioritaskan Bahlil Lahadalia Hingga Airlangga Hartarto Jadi Menteri Prabowo
Adapun terkait dengan penunjukannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di era Prabowo, Airlangga enggan mengomentarinya.
"Nah kalau posisinya nanti diumumkan oleh beliau secara langsung," jelasnya.
Sementara itu, Airlangga juga menyebut bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto menyinggung kondisi geopolitik yang terjadi di negara bagian Barat dan Timur.
"Beliau menyampaikan tentu geopolitik kan tidak sedang baik-baik saja ekonomi juga demikian sehingga perimbangan antara barat dan timur lebih berimbang," ungkapnya.