Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ini Beda Kebijakan Ekonomi Jokowi dan Prabowo, Bagaimana Nasib IKN? Prediksi Media Asing

Kebijakan ekonomi Prabowo dengan pendahulunya Jokowi diperkirakan berbeda dalam berbagai sisi.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Beda Kebijakan Ekonomi Jokowi dan Prabowo, Bagaimana Nasib IKN? Prediksi Media Asing
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kabupaten Magetan pada Jumat (8/3/2024). 

 

TRIBUNNEWS.COM, NUSANTARA - Setelah mendengar bahwa bisnis di pasar tradisional di ibu kota baru Indonesia Nusantara berkembang pesat, Ibu Anisah memutuskan untuk memindahkan keluarganya ke sana dengan harapan nasib mereka membaik.

Ibu tujuh anak ini mengemasi barang-barangnya.

Bersama keluarga termasuk anak-anaknya pindah dari  Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan ke kabupaten Sepaku di Kalimantan Timur untuk membuka toko kelontong kecil-kecilan dekat Nusantara.

Itu terjadi dua tahun lalu.

Kini, wanita berusia 50 tahun itu menuturkan kepada CNA bahwa ia memperoleh penghasilan sekitar Rp 10 juta setiap hari dari berjualan sembako. 

Jumlah tersebut, katanya, merupakan peningkatan signifikan dari pendapatannya sebelumnya yang kurang dari 5 juta rupiah sehari saat masih di Banjar. 

BERITA REKOMENDASI

Kepindahan Ibu Anisah ke Nusantara telah meningkatkan penghidupan keluarganya.

Dan dia berharap pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan melanjutkan megaproyek Nusantara tersebut.

Prabowo Subianto akan dilantik sebagai presiden Indonesia kedelapan pada  Minggu (20 Oktober 2024) menggantikan Jokowi mengambil alih kendali ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

“Teruskan saja. Jadi ekonomi akan sedikit maju. Bisnis saya juga akan sukses,” kata Ibu Anisah, yang seperti kebanyakan orang Indonesia, hanya menggunakan satu nama.

Proyek Nusantara senilai US$30 miliar - juga dikenal sebagai Ibu Kota Nusantara atau IKN - secara luas dianggap sebagai warisan Jokowi.


Jokowi akan lengser setelah selama 10 tahun masa jabatannya, telah berfokus pada pembangunan proyek infrastruktur di seluruh nusantara.  

Namun, ia juga mendorong pengolahan mineral mentah Indonesia di dalam negeri hingga menjadi produk siap pakai.

Proyek Infrastruktur Diperkirakan Kurang Mendapat Fokus

Walaupun Prabowo telah berjanji untuk melanjutkan program-program Jokowi namun para analis yang diwawancarai CNA mengatakan bahwa presiden terpilih tersebut mungkin memiliki fokus yang berbeda dalam hal proyek infrastruktur besar dibandingkan dengan pendahulunya. 

Media Singapura Channelnewsasia.com/CNA, menulis Jokowi telah mengembangkan 521 proyek infrastruktur dalam 10 tahun terakhir, menurut Kementerian Perhubungan.

Itulah sebabnya banyak yang melihat Jokowi sebagai orang infrastruktur. 

Dan sejak ia menjabat pada tahun 2014, sekitar 27 bandara baru telah dibangun, dan 55 jalur kereta api telah dibangun.  

Pada akhir masa jabatan pertamanya sebagai presiden pada bulan Agustus 2019, Jokowi mengumumkan bahwa ibu kota akan dipindahkan dari Jakarta  ke Kalimantan Timur pada tahun 2024. 

Namun pemerintah harus menghentikan sementara proyek ibu kota baru tersebut ketika Indonesia, seperti halnya negara lain di dunia, dilanda pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020. 

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru dimulai pada paruh kedua tahun 2022, saat pandemi mulai mereda.

Sementara itu, Jakarta tetap menjadi ibu kota Indonesia karena Nusantara belum siap. 

Jadi, apa yang akan terjadi dengan ibu kota baru IKN setelah jenderal bintang empat Prabowo berkuasa?

Andry Satrio Nugroho, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), meyakini Prabowo tidak akan terlalu fokus pada pengembangannya dibandingkan Jokowi.

"Barangkali Pak Prabowo tidak mau APBN terbebani oleh IKN. Kita tahu dari APBN 2025 hanya dialokasikan Rp15 triliun untuk itu (tahun depan)," kata Pak Andry seraya mencontohkan penurunan tajam dari APBN tahun ini, dimana pemerintah mengalokasikan Rp44 triliun untuk pembangunan ibu kota baru.  

“Dan ini tandanya Pak Prabowo tidak fokus ke situ (Nusantara).”

Secara terpisah, Jokowi pada tahun 2023 meluncurkan Whoosh, kereta cepat pertama di Asia Tenggara yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung.

Jalur kereta yang sudah beroperasi ini merupakan bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) Tiongkok di Indonesia untuk menghubungkan Asia, Afrika, dan Eropa melalui jaringan darat dan laut guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Ada juga diskusi untuk memperluas kereta cepat Jakarta-Bandung ke kota terbesar kedua di negara ini, Surabaya, untuk menambah lebih banyak penumpang dan meningkatkan keuntungan. 

Andry berpikir proyek tersebut akan dilaksanakan, apakah perluasan akan melibatkan kereta berkecepatan penuh atau semi berkecepatan tinggi masih harus dilihat.

Estimasi sebelumnya oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 2019 menyebutkan bahwa perluasan tersebut akan menelan biaya sekitar 60 triliun rupiah jika menggunakan kereta semi-cepat.

Namun, analis sebelumnya mengatakan dalam laporan lokal bahwa proyek tersebut mungkin menelan biaya empat kali lipat lebih banyak daripada kereta cepat Jakarta-Bandung jika menggunakan kereta cepat. 

“Hal ini kemungkinan besar akan terus dikerjakan sebagai bagian dari proyek BRI,” kata Andry. 

Lebih Suka Pembangunan Manusia daripada Infrastruktur

Namun  Andry berpendapat bahwa Presiden terpilih Prabowo lebih suka fokus pada pembangunan kapasitas manusia daripada infrastruktur.


Ia akan melakukan ini dengan melaksanakan program makanan gratis bagi pelajar di seluruh negeri, yang merupakan landasan utama kampanyenya saat ia mencalonkan diri dan diyakini sebagai program khasnya.

Sekitar 71 triliun rupiah telah dialokasikan dari anggaran negara untuk program tersebut tahun depan. 


Prabowo juga telah menetapkan target untuk membangun tiga juta rumah untuk masyarakat miskin setiap tahunnya . 


Kedua program tersebut bertujuan untuk memberantas faktor-faktor yang menghambat pengembangan sumber daya manusia di negara ini, yaitu stunting dan krisis perumahan.


Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.


Adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo , yang juga orang kepercayaan presiden terpilih nanti, menegaskan optimismenya bahwa pemerintahan mendatang dapat mengatasi masalah perumahan. 


"Banyak orang skeptis, tetapi saya katakan kita bisa melakukannya. Saya telah ke Beijing dan Qatar dan bertemu dengan investor dari Tiongkok yang siap membantu membangun rumah bagi masyarakat miskin," kata Hashim pada 28 September. 


“Ini bukan hanya amal, tetapi juga investasi yang menguntungkan bagi masyarakat miskin kita,” katanya saat berbicara di sebuah acara di Jakarta. 


Banyak yang percaya bahwa Hashim, seorang taipan bisnis dan anggota partai Gerindra milik Prabowo, akan memainkan peran penting dalam pemerintahan berikutnya.

 


Sementara Jokowi selama bertahun-tahun berfokus pada hilirisasi industri mineral dalam negeri, para analis percaya bahwa  Prabowo justru akan berfokus pada hilirisasi produk pertanian, perikanan, dan bioenergi.


Hilirisasi adalah ketika bahan mentah diproses di dalam negeri hingga menjadi produk akhir. 


Selama bertahun-tahun, Indonesia - negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam - hanyalah sekadar pengekspor bahan mentah dan pengimpor produk jadi. 


Jokowi  pada masa jabatannya mengubahnya dengan menumbuhkan industri hilir untuk menciptakan produk yang bernilai lebih tinggi. 

 


Fokus utama dalam beberapa tahun terakhir adalah hilirisasi nikel, mengingat Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia , dengan pusat industri di Sulawesi dan Maluku Utara.


Nikel merupakan komponen penting untuk baterai kendaraan listrik (EV), dan Indonesia ingin menjadi pemain utama dalam industri EV.

 


Jokowi  juga berharap agar mineral lainnya, seperti tembaga, bauksit, dan timah, juga dikembangkan di dalam negeri menjadi produk yang bernilai lebih tinggi. 


Saat meresmikan pabrik peleburan tembaga di Jawa Timur pada 23 September lalu, ia mengatakan pemerintah mendatang akan terus melakukan hilirisasi mineral lainnya. 


"Besok kami juga akan meresmikan smelter bauksit yang akan memproduksi aluminium di Mempawah, Kalimantan Barat. Sedangkan yang lainnya, pasti akan diresmikan oleh pemerintahan baru," kata Jokowi.


CNA mewawancarai orang-orang di Pulau Bangka, Sumatra, yang merupakan penghasil utama timah. Timah merupakan komponen penting untuk produk-produk seperti telepon seluler, dan telah dilaporkan bahwa perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung dan Apple mungkin memperoleh timah mereka dari Bangka. 


Anggi Pratama, 20 tahun, karyawan perusahaan tambang timah di Sungailiat, Bangka, menyambut baik hilirisasi timah. 


“Saya setuju dengan proyek hilirisasi karena negara kita bisa lebih maju dan mungkin bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi para pengangguran.


“Ini bisa mengurangi kemiskinan,” kata Bapak Anggi yang telah bekerja di PT Mitra Graha Raya selama 18 bulan.


Pemilik toko Ajung di Sungailiat, yang dipanggil hanya bernama satu, menyuarakan pandangan serupa.


“Saya setuju karena jika pabrik dibangun di sini, ekonomi di sini akan tumbuh dan lapangan kerja akan tercipta,” kata Bapak Ajung, 57 tahun.

Namun, Bhima Yudhistira, ekonom dari Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (CELIOS), mengatakan bahwa tidak seperti Jokowi, presiden terpilih  Prabowo kemungkinan akan fokus pada hilirisasi produk pertanian, perikanan, dan bioenergi. 

“Mimpi Prabowo adalah untuk mendorong kemandirian dan ketahanan pangan,” kata Bhima, direktur eksekutif CELIOS.


Sebagai menteri pertahanan, Jokowi menugaskannya, bersama dengan menteri lainnya, untuk mengawasi lumbung pangan di Indonesia.

Lumbung pangan adalah perkebunan pangan yang biasanya dikelola oleh petani lokal dan didanai oleh pemerintah. 

Jadi memperjuangkan ketahanan pangan akan menjadi kelanjutan dari ini. 

“Karena fokusnya adalah ketahanan pangan, maka Prabowo akan lebih seperti seorang proteksionis yang menangani ketahanan pangan, tetapi dia akan lebih berwawasan ke luar, menghadiri lebih banyak forum internasional, mencari lebih banyak kerja sama internasional dalam hal transisi energi,” kata Bhima. 

Sementara itu, seorang petani yang bekerja di lahan perkebunan pangan di Kabupaten Keerom, Papua mengatakan kepada CNA bahwa dia ingin pemerintahan berikutnya melanjutkan program tersebut. 

"Ya, saya ingin ini dilanjutkan dan Pak Prabowo sebenarnya sudah datang ke sini ketika kita baru mulai menanam jagung," kata petani Yubelina Abar. 

 

Sementara itu, para analis percaya bahwa dibandingkan dengan Jokowi yang sering dianggap sebagai presiden yang berorientasi ke dalam,  Prabowo akan sangat terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai negara guna memajukan kepentingan ekonomi Indonesia.  

Andry, yang merupakan Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi INDEF, mengatakan China akan menjadi mitra ekonomi utama, sebagaimana ditunjukkan oleh lawatan pertama Prabowo ke luar negeri setelah memenangi pemilu.

Namun, Bhima menyatakan bahwa Prabowo tidak akan hanya bergantung pada China.

“Beliau akan bersikap lebih terbuka (dibanding Jokowi) dan tidak hanya bergantung pada China, karena Prabowo memiliki jaringan internasional dan sepertinya beliau gemar menghadiri forum-forum internasional, termasuk dengan negara-negara Timur Tengah dan dekat dengan Jepang,” kata Bhima seraya menambahkan bahwa Prabowo memiliki hubungan yang cukup lama dengan para pemimpin negara-negara tersebut mengingat latar belakang militernya serta besar di beberapa tempat di dunia. 

 Bhima mengatakan bahwa di bawah pimpinan Prabowo, Indonesia juga akan terus mendorong keanggotaan dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi dan bahkan mungkin kelompok negara ekonomi berkembang BRICS.  

Mohammad Faisal, direktur eksekutif lembaga pemikir Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia yang berpusat di Jakarta mengatakan  Prabowo memiliki wawasan dan kapasitas global yang lebih luas daripada presiden yang akan lengser. 


“Bapak Prabowo akan melihat bagaimana Indonesia dapat memainkan peran secara global, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga secara geopolitik.”

AKANKAH PRABOWO MENCAPAI PERTUMBUHAN 8 PERSEN? 

Pada akhirnya, Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen per tahun selama masa jabatannya sebagai presiden.

Lagipula, target utama Indonesia adalah menjadi negara maju pada usianya yang ke-100 tahun pada tahun 2045.


Namun para analis berhati-hati dan memperingatkan bahwa target tersebut mungkin sulit dicapai.

Mohammad Faisal dari CORE Indonesia mengatakan ini adalah target yang sangat besar.


“Saya kira itu memerlukan usaha ekstra, ekstra, ekstra,” kata Faisal.


Sementara itu, Andry dari INDEF mengatakan program-program Prabowo harus secara jelas menguraikan bagaimana mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen setiap tahunnya.


“Jangan sampai ini menjadi sebuah cita-cita utopis yang sangat sulit untuk diwujudkan,” tegas Bapak Andry. 


Senada dengan itu, Bhima dari CELIOS mengatakan jika  Prabowo mampu mencapai angka pertumbuhan sebesar lima persen - yang merupakan angka pertumbuhan saat ini - hal itu sudah cukup baik mengingat situasi global saat ini, yang meliputi peperangan di beberapa negara dan perlambatan ekonomi di banyak negara lain.


“Tidak akan mencapai delapan persen dalam waktu dekat, terutama di tahun pertama di mana akan banyak penyesuaian dan orang-orang baru masih berusaha beradaptasi dengan pekerjaan birokrasi,” kata Bhima. 

Dan para analis sepakat bahwa siapa saja yang dimasukkan Prabowo dalam susunan Kabinetnya akan menjadi kunci baginya untuk mencapai tujuannya, khususnya portofolio menteri keuangan. 


Keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono, dilantik sebagai wakil menteri keuangan pada bulan Juli, dan sebagian orang yakin ia akan menjadi menteri keuangan berikutnya. 


Namun Andry dari INDEF memperingatkan bahwa pasar dapat bereaksi negatif terhadap tanda-tanda nepotisme yang dirasakan. Oleh karena itu, Bapak Prabowo disarankan untuk mencegah hal ini. 


“Ketakutannya adalah hal ini akan dipandang sebagai langkah yang tidak independen dan sangat politis.


“Netralitas politik diperlukan di menteri keuangan,” kata Andry. 


Pada 14 Oktober, Presiden terpilih Prabowo mewawancarai 49 calon menteri, termasuk Menteri Keuangan saat ini Sri Mulyani Indrawati . 


Mantan direktur pelaksana Bank Dunia yang berusia 62 tahun itu mengatakan kepada wartawan setelahnya bahwa Prabowo telah memintanya untuk menjabat lagi sebagai menteri keuangan negara itu. 


Akan tetapi, dia tidak memberi isyarat apakah dia akan menduduki jabatan itu lagi. 


Dan pada tanggal 15 Oktober, Bapak Prabowo mewawancarai calon wakil menteri - di antaranya Bapak  Thomas Djiwandono - yang mengatakan kepada wartawan bahwa ia diminta untuk membantu Ibu Sri Mulyani bersama dua wakil menteri lainnya.


Ibu Hendri Saparini, pendiri CORE Indonesia, yakin bahwa Indonesia memang punya potensi untuk tumbuh besar. 


“Tentu saja tidak akan tumbuh delapan persen pada tahun 2025 karena akan tumbuh secara bertahap,” kata Hendri, seraya menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan beberapa sektor lain yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Bapak Prabowo.


Ia mencatat, di Indonesia misalnya, terdapat sekitar 40 jenis mangga, namun belum dikembangkan menjadi produk lain selain jus mangga. 


"Kita punya potensi untuk merambah pasar domestik dan global. Namun, itu tergantung pada bagaimana kita merancang industri pengolahan untuk produk-produk tersebut dengan menciptakan insentif bagi mereka yang ingin membeli produk-produk tersebut. 


“Jika kita melakukan itu, kita akan mencapai pertumbuhan tinggi itu,” katanya.

Sumber: CNA

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas