Baru Menjabat Sebagai Menteri Perdagangan, Budi Santoso Ungkap Tiga Program Utamanya, Apa Saja?
Pasar domestik yang besar harus bisa memanfaatkan sebaik mungkin, yang diisi oleh industri-industri dalam negeri.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Budi Santoso yang baru saja menjabat, langsung mengungkap tiga program utama pihaknya selama menjabat.
"Kami, Kemendag program utamanya adalah bagaimana mengantarkan Indonesia menjadi negara maju tahun 2045. Adapun tiga program utama yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor dan yang ketiga peningkatan UKM BISA ekspor," tutur Budi usia serah terima jabatan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).
Untuk program pertama, pengamanan pasar dalam negeri. Pasar domestik yang besar harus bisa memanfaatkan sebaik mungkin, yang diisi oleh industri-industri dalam negeri.
Baca juga: Zulhas Lengser, Budi Santoso Terharu Jadi Mendag Pertama dari Pejabat Karier
Kedua, perluasan pasar ekspor. Menurut catatan Kementerian Perdagangan, ekspor Indonesia dalam 53 bulan ini selalu surplus.
"Kita harus meningkatkan itu ya. Jadi kita tingkatkan terus dengan cara memperluas pasar ekspor. Kita punya banyak perwakilan di luar negeri, jadi harus membantu ekspor kita supaya bisa lebih luas lagi," kata Budi.
Khusus untuk UKM BISA ekspor memiliki artian cukup mendalam. BISA ekspor adalah Berani Inovasi Siap Adaptasi.
"Jadi kita harus go global. Instrumen untuk mendukung program itu semuanya sudah ada di Kementerian Perdagangan. Oleh karena itu kami minta dukungan pelaku usaha, stakeholder dan semua rekan-rekan dari Kemendag untuk menjalankan program itu dengan baik," ungkap Mendag Budi.
Sebetulnya, program tersebut akan meneruskan capaian yang telah dibuat mantan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Di bawah kepemimpinan Zulhas, Budi menyampaikan banyak hal yang dicapai di sektor perdagangan dan banyak pula capaian baru.
"Kinerja ekspor yang selalu surplus selama 53 bulan berturut-turut, inflasi yang terjaga, harga yang stabil dan juga capaian-capaian yang lain," kata Budi.