Garap Pasar Alat Kesehatan di Indonesia, Perusahaan Malaysia Bikin Joint Venture
Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tinggi di bisnis alat kesehatan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan jumlah penduduk yang mencapai 270 juta jiwa, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tinggi di bisnis alat kesehatan.
Sejumlah perusahaan asing juga sudah lama menggarap bisnis ini di Indonesia. Salah satu pemainnya adalah LKL International Bhd, perusahaan asal Malaysia.
Mereka menjalin kerja sama dengan PT Fasilitas Teknologi Nusantara (Fastech) dengan mendirikan perusahaan patungan atau joint venture di bisnis alkes.
Di perusahaan patungan ini, LKL International memiliki porsi saham sebesar 51 persen atau setara dengan Rp 5,1 miliar, sementara Fastech menguasai 49 persen atau Rp 4,9 miliar.
Zulkarnin Bin Ariffin, Direktur Eksekutif LKL International Bhd, menyatakan kerja sama ini merupakan tonggak penting bagi ekspansi bisnis LKL di pasar ASEAN, khususnya di Indonesia.
“Usaha patungan ini tidak hanya memperkuat posisi kami di sektor alat kesehatan, tetapi juga mendukung pengembangan sektor kesehatan di Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan akses terhadap produk medis berkualitas,” ungkap Zulkarnain dalam keterangannya, Selasa (22/10/2024).
Dikatakannya, pembentukan perusahaan patungan akan terealisasi di kuartal empat tahun 2024, seiring dengan investasi signifikan yang akan diberikan oleh LKL untuk mengembangkan bisnis ini.
"Kami akan menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal Indonesia, serta meningkatkan efisiensi dalam penjualan alat kesehatan di Indonesia," katanya.
Sebagai mitra lokal, PT Fasilitas Teknologi Nusantara (Fastech) di kerjasama ini berperan menyediakan jaringan distribusi serta pengetahuan pasar yang solid demi mempercepat penetrasi produk-produk joint venture ini ke rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya di seluruh Indonesia.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Ingatkan Pentingnya Gunakan Alat Kesehatan Dalam Negeri
Lewat perusahaan joint venture ini, LKL International Bhd bdapat meningkatkan daya saing mereka di industri alat kesehatan regional, seiring dengan meningkatnya kebutuhan terhadap layanan kesehatan di Indonesia.
Baca juga: Kemenperin Pertemukan Industri Alkes dengan Pembeli Potensial di HealthConnect
“Saya yakin dengan kerja sama yang ada ini akan berdampak baik untuk kedua belah negara, dari Aspek kesehatan, transfer knowledge, dan juga akan memajukan UMKM di Indonesia,” ujar CEO Fastech Hendrik Tjandra.