Saham Mcdonald's Terjun Bebas Gegara Kasus E Coli di Menu Hamburger yang Tewaskan 1 Warga AS
Perusahaan makanan cepat saji Mcdonald's mengalami penurunan saham besar-besaran di perdagangan pre-market setelah munculnya laporan wabah E coli
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Perusahaan makanan cepat saji Mcdonald's mengalami penurunan saham besar-besaran di perdagangan pre-market setelah munculnya laporan wabah E coli yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder.
Mengutip data Reuters, saham Mcdonald's di laporan anjlok hingga 6 persen dipatok jadi 314,69 dolar AS per saham dalam perdagangan pre-market, Rabu (23/10/2024).
Adapun penurunan saham Mcdonald's diperdagangan pagi ini terjadi setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa 1 warga AS dilaporkan tewas, sementara 10 orang lainnya dirawat di rumah sakit akibat infeksi bakteri E. coli yang terdapat pada salah satu menu McDonald's, hamburger Quarter Pounder,
Baca juga: Baznas Tak Lagi Terima Bantuan Kemanusiaan Palestina dari McD, Ini Alasannya
Berdasarkan temuan awal, McDonald's menyatakan bahwa wabah terbaru ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan irisan bawang yang digunakan dalam burger Quarter Pounder
“Temuan awal dari penyelidikan menunjukkan bahwa sebagian penyakit mungkin terkait dengan irisan bawang yang digunakan di Quarter Pounder dan bersumber dari satu pemasok yang melayani tiga pusat distribusi,” kata Chief Supply Chain Officer McDonald’s Amerika Utara Cesar Piña mengutip dari CNBC International.
Pengacara keamanan pangan AS, Bill Marler, yang mewakili korban wabah Jack in the Box, menuturkan bawang bombay kemungkinan besar merupakan sumber kontaminasi dan telah dikaitkan dengan wabah E. coli O157:H7 sebelumnya.
E.coli sendiri merupakan bakteri yang biasa ditemukan di banyak tempat, termasuk di lingkungan, makanan, udara, dan usus manusia serta hewan.
Meski sebagian besar E. coli tidak berbahaya, namun beberapa bakteri E.coli dapat membuat seseorang dilanda sakit diare, infeksi saluran kemih, pneumonia, sepsis, dan penyakit lainnya.
Tak hanya itu E.coli penghasil racun Shiga (STEC) juga dapat menyebabkan kondisi kesehatan serius yang disebut sindrom uremik hemolitik (HUS), memicu gagal ginjal, hingga masalah kesehatan permanen, dan bahkan kematian.
Untuk mengantisipasi terjadinya kasus serupa, McDonald's mengatakan bahwa pihaknya telah menarik irisan bawang dan daging sapi yang digunakan dalam burger Quarter Pounder dan sementara waktu menghentikan penjualannya di restoran-restoran di area yang terkena dampak.
Para analis memperkirakan bahwa penjualan McDonald's pada kuartal keempat kemungkinan mengalami tertekan akibat munculnya kasus ini, memperparah kemerosotan waralaba Mcdonald's yang telah sebelumnya telah anjlok 70 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, karena aksi boikot.