Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Program Cetak Sawah Dimulai 2025, 150 Ribu Hektare di Kalimantan Tengah

Kawasan seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan menjadi prioritas untuk pengembangan sawah baru.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Program Cetak Sawah Dimulai 2025, 150 Ribu Hektare di Kalimantan Tengah
dok. Kementan
Cetak sawah merupakan langkah konkret dari kebijakan yang tepat untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terkuat di duni 

 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program cetak sawah yang digagas Kementrian Pertanian (Kementan) akan dimulai pada 2025.

Cetak sawah akan dimulai di Kalimantan Tengah dengan luas mencapai 150 ribu hektare.

Program cetak sawah menargetkan pengembangan 3 juta hektare lahan sawah hingga 2029.

Baca juga: Cetak Sawah 1 Juta Ha di Merauke, Puluhan Ekskavator Kembali Didatangkan

"Langkah awal kami adalah survei kesesuaian lahan dan investigasi untuk memastikan komoditas yang paling sesuai dikembangkan di tiap lokasi," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Andi Nur Alam Syah dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10/2024).

Selain pemanfaatan lahan suboptimal, program ini juga menyasar daerah dengan akses irigasi yang memadai untuk mendukung produktivitas optimal.

BERITA REKOMENDASI

Kawasan seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan menjadi prioritas untuk pengembangan sawah baru.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengandalkan dua programnya, yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi, untuk mencapai target swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto.

Intensifikasi terdiri dari pompanisasi dan optimalisasi lahan. Program ini diharapkan bisa meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).

Pompanisasi adalah program irigasi sawah menggunakan sistem pipa yang terpasang dari sungai serta air tanah ke sawah-sawah. Ini diklaim berguna untuk memastikan ketersediaan air di musim kering.

"IP-nya 1 menjadi 2, 2 menjadi 3, atau 1 menjadi 3. 1 kali tanam bisa menjadi 3 kali tanam. 1 kali tanam bisa menjadi 2 kali tanam, atau 2 kali tanam bisa menjadi 3 kali tanam," kata Amran kepada wartawan di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).

Baca juga: Bertemu Utusan Rusia, Ketua DPD RI Bahas Kerja Sama Strategis Pertahanan Hingga Pertanian


Sementara itu, ekstensifikasi direalisasikan melalui cetak sawah sebanyak 3 juta hektare, di mana per tahunnya ada 1 juta yang dicetak.

Saat ini, cetak sawah sudah dilakukan di Merauke, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Aceh, dan Jambi.

Untuk kapan swasembada pangannya akan tercapai, Amran menargetkan secepat mungkin.

"Mudah-mudahan bisa lebih cepat. Perintah Bapak Presiden adalah sesingkat-singkatnya, secepat-cepatnya. Pesan beliau, swasembada bebas korupsi," ujar Amran.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas