Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pembangunan Bendungan Jlantah Karanganyar Telah 93,25 Persen, Target Diresmikan Januari 2025

Progres fisik pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mencapai 93,25 persen.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pembangunan Bendungan Jlantah Karanganyar Telah 93,25 Persen, Target Diresmikan Januari 2025
HO
Bendungan Jlantah, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah diproyeksikan beroperasi Januari 2025 

 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Progres fisik pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mencapai 93,25 persen.

Bendungan ini dibangun oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,02 triliun.

Bendungan ini ditargetkan dapat diresmikan pada Januari 2025.

Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Temef Bernilai Rp2,7 Triliun di NTT

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian konstruksi bendungan.

"Kami berkomitmen untuk menyelesaikannya," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Bob Arthur Lombogia dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (29/10/2024).

Berita Rekomendasi

Bendungan Jlantah memiliki luas genangan 50,45 ha dan kapasitas tampung 10,97 juta m3 yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru.

Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 m (dari dasar sungai), panjang puncak 404 m, lebar puncak 12 m, elevasi puncak bendungan +690 m.

Setelah rampung, Bendungan Jlantah dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.

Pertama, sebagai penyediaan air baku sebesar 150 liter/detik untuk Kecamatan Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro di Kabupaten Karanganyar.

Baca juga: 24 Bendungan Dibangun di Berbagai Daerah, Berikut Progresnya Saat Ini

Kedua, suplai air irigasi untuk area irigasi D.I. Jlantah seluas 1.494 ha di Kabupaten Karanganyar, mencakup 806 ha irigasi yang sudah ada dan 688 ha irigasi baru.

Ketiga, reduksi banjir sebesar 70,33 meter3/detik atau 51,26 persen dari debit banjir periode ulang 50 tahun.

Keempat, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 mega watt. Kelima, sebagai potensi pariwisata. 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas