Kejar Swasembada Mineral, MIND ID Beber Capaian Hilirisasi di 5 Tahun Terakhir
MIND ID berhasil merealisasikan sejumlah proyek penting guna mendukung hilirisasi komoditas mineral.
Editor: Choirul Arifin
TRIBNJAKARTA.COM - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID berkomitmen untuk terus menjadi tulang punggung hilirisasi komoditas mineral guna mendukung pemerintah dalam menekan impor serta memperkuat sektor industri manufaktur nasional.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengungkapkan, MIND ID berhasil merealisasikan sejumlah proyek penting guna mendukung hilirisasi komoditas mineral.
Dilo meyakini, hilirisasi akan menciptakan integrasi rantai nilai komoditas mineral dan batubara yang berdampak positif pada pengurangan impor serta penguatan industri dalam negeri.
“Hilirisasi yang kami jalankan dalam 5 tahun terakhir untuk memenuhi kebutuhan mineral dan batubara, baik untuk industri maupun masyarakat. Tujuannya, untuk mencapai swasembada mineral, sehingga kita tidak lagi perlu mengimpor bahan baku atau bahan setengah jadi dari luar negeri,” ujar Dilo di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.
Sebagai contoh, pasar Indonesia memerlukan lebih dari 70 ton emas setiap tahunnya. Sebelumnya, bahan baku pembentuk emas harus diekspor terlebih dahulu, kemudian diimpor kembali dengan menggunakan harga pasar global.
Namun, dengan beroperasinya smelter Freeport Indonesia yang berada di bawah Grup MIND ID, Indonesia kini mampu memproduksi 50 hingga 60 ton emas secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan domestik.
“Sebelum adanya smelter, Indonesia harus mengimpor emas untuk kebutuhan dalam negeri. Memang masih ada gap, dan ini yang sekarang coba kita kurangi ke depannya,” tambahnya.
Selain emas, MIND ID juga telah mulai memproduksi asam sulfat, yang sangat dibutuhkan di sektor pertanian, terutama dalam pembuatan pupuk. Produksi asam sulfat dalam negeri ini diharapkan dapat menggantikan impor yang selama ini diperlukan.
“Kebutuhan ini sebelumnya berasal dari impor. Padahal, kita sangat membutuhkan asam sulfat untuk memproduksi pupuk di dalam negeri,” pungkasnya.
Baca juga: MIND ID Hanya Kuasai 34 Persen Saham, DPR Kritik Divestasi PT Vale
Tahun ini, MIND ID memasuki milestone penting dalam hilirisasi komoditas mineral dengan berhasil merampungkan dua proyek hilirisasi besar.
Pertama, pembangunan pabrik pemurnian konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia di Manyar, Gresik, Jawa Timur, yang merupakan smelter tembaga terbesar di dunia dengan investasi sekitar Rp58 triliun.
Smelter ini memiliki kapasitas input sebesar 1,7 juta ton konsentrat per tahun dan mampu menghasilkan 650.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, serta 210 ton perak.
Kedua, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, yang menelan investasi sebesar Rp16 triliun.
Baca juga: Mind ID Buka Peluang Kerjasama Pengelolaan Rantai Nilai Mineral Kritis dengan Perusahaan Lain