Menpar: Turis yang Tertahan di Labuan Bajo Telah Dievakuasi
Sebelumnya, bandara tersebut sempat ditutup sementara sejak tercatat adanya aktivitas vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Senin
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah wisatawan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah berhasil dievakuasi melalui mode transportasi laut dan udara.
Hal itu diungkap oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.
Untuk Bandara Internasional Komodo sendiri telah kembali dibuka pada hari Kamis (14/11/2024).
Baca juga: Belum Ada Wisman Batalkan Perjalanan ke Indonesia Akibat Kasus Mpox
Sebelumnya, bandara tersebut sempat ditutup sementara sejak tercatat adanya aktivitas vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Senin, 11 November 2024.
Widiyanti memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan seluruh wisatawan terdampak dapat kembali ke daerah asalnya dan mendapatkan pelayanan terbaik.
“Kami juga akan pantau dan pastikan bahwa pemerintah hadir melayani wisatawan dan warga yang terdampak erupsi,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).
Tim pun telah dikerahkan untuk memantau, memberikan pelayanan dan informasi jadwal kapal, pesawat, hotel, bagi wisatawan di lima titik daerah, yaitu Labuan Bajo, Bima, Surabaya, Bali, dan Jakarta.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto mengungkap bahwa di Labuan Bajo, okupansi rate hotel terus menurun.
Per Kamis (14/11/2024), pukul 18.00 WITA, 25 persen dari total 32 hotel yang disurvei menunjukan angka okupansi ada yang mencapai 0 persen dan sebagian bervariasi dari 10 hingga 27 persen.
"Cancellation rate untuk setiap hotel terus berkembang," kata Harianto.
Baca juga: Jumlah Wisman ke Indonesia Tembus 6,4 Juta Kunjungan, Negara Tetangga Ini yang Mendominasi
Hasil temuan di lapangan, kata dia, dari 32 hotel yang disurvei hanya 4 hotel yang melaporkan tidak terdapat cancellation terhadap rencana pemesanan kamar.
"Angka tersebut menunjukan angka cancellation rate hotel di Labuan Bajo mencapai 87 persen pasca-erupsi Lewotobi,” ujar Hariyanto.