Elon Musk Ditodong Lunasi Utang Miliaran Dolar Usai Masuk Kabinet Trump
Ketika ia melangsungkan proses akuisisi media sosial Twitter yang kini telah berganti nama menjadi Platform X.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Sejumlah perbankan top global mendesak Elon Musk untuk segera melunasi utang-utangnya yang mencapai miliaran dolar, desakan ini dilontarkan setelah Presiden Terpilih AS Donald Trump menunjuk Elon Musk untuk bergabung dalam kabinet AS.
Mengutip dari Reuters, Elon Musk diketahui memiliki utang senilai 13 miliar dolar AS atau sekitar Rp 206 Triliun (Kurs Rp15.898) kepada Bank Morgan Stanley, Bank of America, Bank Jepang alias Mitsubishi UFJ Financial Group dan Mizuho, serta Barclays. Ada juga Bank Perancis, yakni Societe Generale dan BNP Paribas.
Utang tersebut kabarnya dipinjam Musk pada Oktober tahun 2022, ketika ia melangsungkan proses akuisisi media sosial Twitter yang kini telah berganti nama menjadi Platform X.
Baca juga: Pentagon Sampaikan Laporan UFO Tahunan, Satelit Milik Elon Musk Kerap Dikira Pesawat Alien
"Sejumlah bank di Wall Street berharap mereka akan segera terbebas dari utang (Musk) sebesar 13 miliar dolar AS yang dipakai untuk membeli platform media sosial X," tulis laporan Reuters.
Elon Musk diketahui resmi membeli Twitter pada 2022 lalu dengan merogoh kocek 44 miliar dolar AS. Proses akuisisi ini bisa dibilang penuh liku dan lubang. Lantaran Musk dan Twitter saling tarik-ulur bahkan harus berhadapan di pengadilan.
Setelah melewati proses yang panjang Elon Musk akhirnya mengakuisisi Twitter yang kini telah berganti nama menjadi X dengan memanfaatkan berbagai sumber termasuk pendanaan pinjaman bank. Musk mengatur kesepakatan pinjaman dengan bank-bank menggunakan sahamnya di perusahaan rintisannya, seperti pabrik kendaraan listrik Tesla.
Namun pasca diakuisisi Elon Musk Twitter mulai mengalami kebangkrutan lantaran lebih dari 500 pengiklan telah menghentikan investasinya ke platform berlogo burung biru itu. Alhasil pendapatan harian twitter selama 2022 kemarin anjlok mencapai 40 persen.
Sejumlah pihak berspekulasi bahwa penurunan laba itu dapat mempercepat proses kebangkrutan Twitter, mengingat sebelumnya Musk telah menerima tuntutan akibat gagal membayarkan tunggakan uang sewa gedung yang dialami oleh seluruh cabang Twitter yang ada di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Imbas DOGE, Berikut Lembaga di AS yang Bakal Dipangkas Elon Musk dan Vivek Ramaswamy
Masuknya Musk di Kabinet AS Bawa Harapan Baru
Pasca Presiden Terpilih AS Donald Trump menunjuk Elon Musk sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah atau yang dikenal dengan nama DOGE, para perbankan optimis bahwa Musk bisa segera melunasi bunga obligasi X.
Dalam beberapa bulan terakhir, salah satu sumber mengatakan beberapa bank memperkirakan X mengalami peningkatan lalu lintas karena pengguna berbondong-bondong ke platform tersebut menjelang acara besar seperti pemilu AS.
Terlebih Trump, yang akunnya di platform tersebut dipulihkan oleh Musk setelah manajemen sebelumnya melarangnya pada Januari 2021, telah secara teratur memposting di platform tersebut.
Tidak jelas sejauh mana hubungan dekat Musk dalam pemerintahan baru dapat membantu menghidupkan kembali bisnis X, namun beberapa bank yang memberikan pinjaman kepada Musk, antara lain Morgan Stanley dan Bank of America berharap kedekatan Elon Musk dengan Donald Trump bisa terus mengerek prospek X sehingga Elon Musk bisa segera melunasi utang-utangnya.