Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lindungi Konsumen dan Industri Dalam Negeri, Kemenperin Dorong Sertifikasi Produk SNI

Saat ini banyak produk mainan anak dan produk bayi yang tak sesuai dengan standar SNI tapi beredar luas di Indonesia.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Lindungi Konsumen dan Industri Dalam Negeri, Kemenperin Dorong Sertifikasi Produk SNI
Choirul Arifin
Sutarto, Ketua Tim Penerapan dan Pemberlakuan Standarisasi Industri Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian RI berupaya melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk impor berkualitas rendah melalui penerapan SNI (Standar Nasional Indonesia) pada semua produk yang diedarkan ke konsumen.

Jika poduk-produk yang beredar di Indonesia sudah mengantongi SNI, keamanan konsumen pun ikut terjamin.

"Kami sebenarnya tidak punya kewenangan di situ karena itu sebenarnya ranahnya Kemendag. Tapi dengan adanya standar wajib SNI, kami bisa menyusun standar barang-barang yang bisa dijual di e-commerce," kata Sutarto, Ketua Tim Penerapan dan Pemberlakuan Standarisasi Industri Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin di sela acara Indonesia Quality & Safety Forum (IQSF) 2024 yang diselenggarakan PT Qualis Indonesiadi Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Rabu, 20 November 2024.

Baca juga: Kemenperin Luncurkan 16 Peraturan Wajib SNI, Simak Ini Rinciannya

Sutarto mengatakan, ke depan, lembaganya akan mengatur penekanan-penekanan terkait dengan barang-barang bisa dipasarkan di marketplace, bekerja sama dengan Kemendag.

Dia menegaskan, para seller di marletplace wajib memahami ketentuan produk yang bisa dijual di lapaknya yang wajib memenuhi SNI.

"Semua kewenangan terkait ecommerce ada di Kemendag. Kami hanya mengawasi standar produk di pabrik dan di pasar.jika kami menemukan prpduk yang tak sssuai dengan standar regulasi dan kami akan berkoordinasi dengan Kemendag;" jelas Sutarto.

Disinyalir, saat ini banyak produk mainan anak dan produk bayi yang tak sesuai dengan standar SNI tapi beredar luas di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Dia menyebutkan agar sebuah produk bisa lulus uji standar SNI, ada inspeksi dan pengujian yang harus dilakukan di lapangan lalu kemudian dikeluarkan sertifiksinya.

Wajib standar SNI ini berlaku untuk produk yang dijual di pasar biasa atau offline maupun yang dijual di marketplace.

Ada sanksi pidsna dan perdata untuk produk yang diedarkan tidak sesuai SNI. "Ada konsekusnsi hukuman kurungan, denda maupun pencabutan izin usaha," beber Sutarto.

Direktur Marketing PT Qualis Indonesia Erwin Rinaldi mengatakan, pemberlakuan wajib SNI kini
bertambah baik karena penegakan hukim yang baik. "Tadi masih banyak keluhan dari asosiasi, banyak barang ilegal yang mudah masuk ke Indonesia," ujarnya.

"Mereka susah memenuhi standar SNI sesuai aturan dari pemerintah tapi di market masih banyak ditemukan barang ilegal. Kita ingin ada penegakan hukum yang baik," sebutnya.

IQSF Forum Bahas Standar Keamanan Produk

IQSF 2024 mengangkat berbagai topik menarik terkait tren terbaru dalam industri pengujian, 
standar keamanan, serta perkembangan regulasi nasional dan internasional. 

Diantaranya tentang pentingnya regulasi nasional yang selaras dengan standar internasional untuk aspek keamanan dan kualitas produk yang beredar di Indonesia. Pembicaranya dari Kemenperin, Kemendag, Ditjen Bea Cukai.

Juga topik tentang Keamanan Produk dan Kemasan Pangan dengan pembicara dari BPOM serta proses sertifikasi SNI untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap produk yang aman dan berkualitas dengan pemateri dari Kemenperin, Kementerian ESDM dan Kemendag.

Isu lainnya yang dibahas adalah kebijakan energi terbarukan untuk mengurangi dampak lingkungan dengan pembicara dari Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan dan Asosiasi Baterai Kendaraan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas