Temui Pak Bas, Asian Development Bank Bahas Potensi Danai Pembangunan Infrastruktur Dasar IKN
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, membahas mengenai potensi dukungan, termasuk pendanaan bagi pengembangan infrastruktur dasar di IKN.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) bertemu Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono pada Senin (25/11/2024).
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Otorita IKN Jakarta itu membahas sinergi terkait dukungan dan kolaborasi yang ADB telah lakukan serta yang sedang berlangsung, terkait berbagai aspek pembangunan di IKN.
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, membahas mengenai potensi dukungan selanjutnya, termasuk pendanaan bagi pengembangan infrastruktur dasar di IKN.
Baca juga: IKN Disebut Buka Peluang Masyarakat Berkontribusi Bangun Ibu Kota Nusantara
Basuki pun menyambut dukungan dari ADB dan mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin.
"Kami menyambut baik dukungan dari ADB yang telah memberikan kontribusi besar dalam mendukung percepatan pembangunan Nusantara," kata pria yang akrab disapa Pak Bas dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2024).
Sejak penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pada Mei 2023, ADB telah memberikan dukungan senilai 5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 75 miliar dalam bentuk bantuan teknis dan tenaga ahli.
Rencana ke depan, Otorita IKN diharapkan dapat menyampaikan usulan ke Bappenas terkait readiness criteria untuk proyek-proyek strategis yang akan dilaksanakan dengan skema loan dalam bluebook.
Adapun kolaborasi yang telah terjalin antara Otorita IKN dan ADB berfokus pada tiga pilar utama.
Pilar pertama adalah perencanaan dan perancangan IKN agar menjadi kota hutan cerdas dan berkelanjutan seperti yang dicita-citakan Pemerintah Indonesia.
Baca juga: Basuki Hadimuljono: ASN Pindah Bertahap ke IKN Mulai 2025
Pilar kedua mencakup upaya untuk membatasi dampak negatif terhadap lingkungan akibat pembangunan yang masif.
Pilar ketiga adalah mobilisasi pendanaan untuk memastikan pembangunan IKN dapat berjalan secara berkelanjutan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia