Pengamat: Inspeksi ke SPBU Diperlukan untuk Pastikan Layanan Natal dan Tahun Baru Berjalan Baik
Komaidi Notonegoro menilai Inspeksi mendadak (sidak) Pertamina ke sejumlah SPBU menjelang libur Nataru 2025, memang diperlukan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai Inspeksi mendadak (sidak) Pertamina ke sejumlah SPBU menjelang libur Nataru 2025, memang diperlukan.
Hal ini menurutnya, sebagai bentuk upaya untuk memastikan layanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) berjalan baik.
"Ini kegiatan positif Pertamina untuk memastikan segala sesuatu saat Nataru sudah on the track. Saya kira ini menjadi bentuk antisipasi dan pemetaan wilayah, yang sangat relevan untuk memastikan stok BBM, terutama di wilayah Jawa dan Bali," kata Komaidi kepada media hari ini (29/11/2024).
Baca juga: Lagi, Pengusaha SPBU di Sleman Yogyakarta Diduga Curang: Takaran Kurang, Konsumen Rugi Rp1,4 Miliar
Menurut Komaidi, upaya tersebut dilakukan Pertamina agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat saat libur Nataru berjalan dengan baik.
Tidak hanya memastikan alat ukur tepat sesuai takaran, tetapi juga memastikan stok aman di beberapa wilayah, terutama wilayah kritis.
”Karena aktivitas masyarakat dan ekonomi seperti di Jawa, dipastikan sangat tinggi menjelang akhir tahun, Natal dan Tahun Baru. Kebutuhannya tinggi karena ada aktivitas secara langsung baik dari masyarakat berupa mobilitas dari tempat satu ke tempat lain untuk liburan,” imbuh Komaidi.
Selain itu, lanjutnya, karena peningkatan distribusi logistik dari jalur produksi ke tempat konsumen.
”Nah, ini biasanya perlu supporting energi, terutama di bahan bakar minyak. Makanya, upaya Pertamina menjadi relevan terutama di wilayah Jawa Bali karena aktivitasnya tinggi,” jelasnya.
Komaidi menambahkan, Pertamina memang rutin melakukan kegiatan positif tersebut. Dengan market share terbesar di Indonesia, di atas 90 persen, Komaidi maklum jika Pertamina selalu berupaya memastikan bahwa distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
”Saya kira ini tupoksi mereka dan sejauh ini Pertamina terbukti cukup andal di dalam menyediakan pasokan BBM. Jadi cukup wajar kalau ada masyarakat yang memberi apresiasi,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, secara korporasi Pertamina memang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk BBM di SPBU harus memenuhi standar dan pasokannya selalu cukup, baik saat long weekend atau saat reguler.
Baca juga: Periode Nataru, Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen di 19 Bandara
”Memenuhi standar, dalam arti kualitasnya dan atau takarannya. Jangan sampai ada oknum petugas atau bahkan manajemen SPBU melakukan aktivitas ilegal, misalnya mengurangi takaran atau juga mengoplos BBM,” kata Tulus.
Selain itu, manajemen SPBU juga harus bertanggung jawab pada aspek pelayanan yang lainnya. Misalnya mushola yang bersih dan nyaman. ”Plus toilet yang bersih, nyaman, cukup air, dan tidak berbayar,” tutupnya.
Sejak November, Pertamina terus mempersiapkan layanan BBM dan LPG menjelang libur Nataru.
Sejak November misalnya, Pertamina melakukan sidak di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sejumlah wilayah Pulau Jawa, Bali dan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Sidak dilakukan, untuk memastikan operasional di tiap-tiap lembaga penyalur berjalan dengan lancar, termasuk fasilitas-fasilitas penunjang yang ada di SPBU. Hal ini juga untuk mengantisipasi agar tidak terjadi antrean panjang kendaraan yang mengisi bahan bakar di SPBU.