Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Konsumsi BBM Diprediksi Naik 5 Persen Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Pertamina memprediksi akan terjadi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 5 persen selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Konsumsi BBM Diprediksi Naik 5 Persen Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025
(KOMPAS.com/Ryana Aryadita)
Pertamina memprediksi akan terjadi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 5 persen selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memprediksi akan terjadi kenaikan konsumsi energi, terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menerangkan, saat ini telah dibentuk Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas) Nataru 2024/2025 sejak 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025.

"Satgas Nataru Pertamina bertugas untuk memastikan kebutuhan dan distribusi energi selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025," ujar Fadjar di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/12/2024).

Fadjar menerangkan, bahwa diprediksi akan adanya peningkatan konsumsi energi sepanjang periode tersebut. Dia juga mengutip data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memproyeksikan lebih dari 100 juta warga melakukan perjalanan selama periode Nataru 2024/2025.

"Dari segi prediksi energi, kami juga sudah melakukan prediksi bahwa diperkirakan akan terjadi peningkatan konsumsi energi khususnya BBM gasolin sebesar 5 persen," ujar Fadjar.

Berita Rekomendasi

Sedangkan, lanjut dia, konsumsi Solar diperkirakan akan menurun selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Penurunan ini didorong oleh kebijakan pembatasan operasional kendaraan-kendaraan berat selama periode liburan dan mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

"Sedangkan kebutuhan gasoil atau solar kami prediksi akan mengalami penurunan 3,3 persen, karena memang ada pembatasan untuk kendaraan-kendaraan besar," imbuh Fadjar.

Fadjar menambahkan, adanya kemungkinan peningkatan konsumsi LPG jelang akhir tahun ini. Pertamina memprediksi, jumlah kebutuhan rumah tangga untuk LPG kurang lebih mengalami peningkatan sebesar 2,7 persen.

"Dengan statistik LPG 3 kilogram 2 persen dan LPG Bright Gas yang tidak disubsidi sekitar 6 persen. Jadi secara konsumsi energi, seperti biasa akhir tahun kami prediksi akan meningkat," tambah Fadjar.

Baca juga: Daftar Tol Trans Sumatera dan Jawa Dibuka Fungsional Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Satgas Nataru Pertamina mulai beroperasi tanggal 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025 selama 24 jam untuk memastikan energi dapat dijangkau seluruh masyarakat Indonesia. Fadjar mengatakan, persiapan satgas meliputi hulu hingga hilir energi secara komprehensif.

"Pada kegiatan kick off persiapan Satgas Nataru seluruh jajaran Direksi Sub Holding Pertamina Group menyatakan komitmennya terhadap kesiagaan untuk menghadapi Nataru," terang Fadjar.

Di sisi hulu energi melalui Subholding Upstream, Kegiatan hulu migas Pertamina terus didorong guna mendukung ketersediaan energi nasional selama Nataru. Pertamina juga memastikan kesiapan Emergency Response Organization (ERO), untuk memastikan kesiapan peralatan penanggulangan keadaan darurat di unit operasi.

Baca juga: Jadwal Contraflow Tol Jakarta-Ciawi dan Jakarta-Cikampek Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Melalui Subholding Refinery & Petrochemical, Pertamina telah mengamankan stok ketahanan minyak mentah dengan produksi pengolahan mencapai 930 Ribu Barrel per Stream Day (MBSD).

Sementara itu, Subholding International Marine & Logistics, Pertamina telah menyiapkan kapal dengan jumlah tonase yang disediakan sesuai dengan kebutuhan distribusi BBM dan Gas selama masa Satgas Nataru.

Di hilir, lanjut Fadjar, Pertamina memastikan seluruh infrastruktur distribusi energi telah siaga menyalurkan energi salama Nataru. Termasuk kesiapan Subholding gas yang siaga penyaluran gas kepada lebih dari 815 ribu pelanggan retail dan rumah tangga, melalui lebih dari 33.000 kilometer jaringan pipa, 3 LNG terminal, 16 SPBG dan MRU (Mobile Refueling Unit) memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Pertamina juga telah menjalin kerja sama dengan Lembaga terkait baik Pusat maupun Daerah untuk mendukung kelancaran distribusi energi," tambah Fadjar.

Melalui Subholding Commercial & Trading, Pertamina menyediakan layanan BBM dan LPG melalui 7.786 SPBU, 740 SPBE, 6.478 Agen, 256.381 pangkalan PSO, 85.823 outlet LPG NPSO, 357 agen minyak tanah, 56 titik lokasi Kiosk Pertamina Siaga, 245 Motorist, 207 Mobil tangki stand by, 72 Aviation fuel terminal, 125 terminal BBM, 40 terminal LPG.

"Pertamina juga melakukan inspeksi terhadap kelayakan sarana fasilitas (sarfas) TBBM (pipa, tangki), sarfas SPBU, Mobil tangki dan kesehatan awak Mobil tangki selama periode Satgas Nataru yang dikelola Subholding Commercial & Trading," terang Fadjar.

Selama libur akhir tahun ini, Pertamina juga memastikan penyaluran energi bersih untuk memenuhi kebutuhan listrik yang bersumber dari energi terbarukan. 

Pertamina telah menyiapkan energi bersih dari geothermal, gas to Power, solar dan biomass atau biogas.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas