Lonjakan Penumpang dan Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Angkutan Penyeberangan saat Nataru
penumpang penyeberangan pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini diprediksi naik 4,2 persen atau sebesar 3 juta orang.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan lonjakan penumpang dan cuaca ekstrem, menjadi tantangan angkutan penyeberangan periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Secara nasional ada 13 wilayah yang bisa kita pantau secara bersama-sama. Dan sebetulnya tantangan kita ada dua. Yang pertama adalah lonjakan penumpang, yang kedua adalah cuaca ekstrem," kata Direktur PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Utama Heru Widodo di Kementerian BUMN, Kamis (19/12/2024).
Baca juga: KPK Periksa Tersangka Kasus Korupsi Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP
Heru menyatakan, penumpang penyeberangan pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini diprediksi naik 4,2 persen atau sebesar 3 juta orang.
"Untuk penumpang itu kenaikannya 4,1 persen, ya jumlahnya sekitar 3 juta. 3 jutaan penumpang. Ini naik dari tahun sebelumnya," jelas Heru.
Sedangkan untuk jumlah kendaraan, ASDP memprediksi akan ada peningkatan yang signifikan atau sekitar 470 ribu kendaraan. Berdasarkan paparan, total kendaraan diprediksi sebanyak 769.258 unit saat Natal 2024 Tahun Baru 2025.
Baca juga: ASDP: Puncak Arus Mudik Natal pada 22 Desember 2024
"Lalu kemudian tentu ini pasti akan juga berdampak pada jumlah trip kita yang akan bertambah itu sekitar 14.600an trip yang nanti akan kita layani," kata dia.
ASDP bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem sesuai yang diprediksikan BMKG yaitu pada awal Januari 2025.
"Tentunya cuaca ekstrim ini juga menjadi perhatian kita semuanya. Apalagi kemarin BMKG juga merilis kemungkinan sampai awal Januari, ini cuaca ekstrem, nggak bisa kita hindari," ucap Heru.
"Tentu kerjasama seluruh sektor, kami dengan koordinasi dengan perhubungan, BMKG, dengan KSOP sebagai operator yang mengatur jadwal kapal, itu harus kita lakukan secara intensif supaya nanti perjalanan ini nanti menjadi lebih baik," sambungnya.